Ternate (ANTARA News) - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), Kamis, memaksa ribuan warga di wilayah itu mengungsi ke tempat aman. Kabag Informasi dan Komunikasi Pemkab Halsel Drs Zulfikra B Duwila ketika dihubungi di Labuha, Kamis malam mengatakan, warga di Kecamatan Bacan Timur yang banyak mengungsi akibat banjir bandang tersebut berasal dari Desa Bibinoi, Tabapoma dan Desa Pigaraja. Ketinggian air di ketiga desa tersebut mencapai satu meter dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut, sementara hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak semalam sudah mulai reda, tetapi itu tidak menutup kemungkinan hujan deras akan turun lagi. Menurut Zulfikra, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir bandang yang disebabkan meluapnya sejumlah sungai di Kecamatan Bacan Timur tersebut, begitu pula jumlah rumah warga dan infrastruktur yang rusak, belum terdata. Tim Pemkab Halsel yang dipimpin Wakil Bupati Halsel Rusli Abdul Wally bersama tim Satlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Halsel sudah turun ke lokasi untuk melihat perkembangan terakhir banjir bandang tersebut, sekaligus memberikan bantuan kepada warga korban banjir. "Tetapi dari tiga desa yang paling parah dilanda banjir tersebut, baru satu desa yakni Desa Pigaraja yang dijangkau Tim Pemkab Halsel. Dua desa lainnya belum bisa dijangkau karena speed boat yang digunakan tim ke kedua desa itu tidak sanggup menghadapi tingginya gelombang," kata Zulfikra. Banjir bandang tersebut merupakan yang ketiga kalinya melanda Kabupaten Halsel dalam sebulan terakhir, pertama 22 Juli 2007 yang merendam sejumlah desa di Labuha, kemudian 24 Juli 2007 yang menenggelamkan 17 desa di Kecamatan Gane Timur. Khusus banjir bandang yang melanda 17 desa di Kecamatan Gane Timur, masih banyak warga yang bertahan di tempat penguugsian, karena rumah mereka sudah hancur diterjang banjir, terutama pengungsi yang berasal dari Desa Fida dan Desa Moya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007