Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah China menyatakan keputusannya untuk menghentikan impor sejumlah produk Indonesia merupakan kebijakan yang sifatnya umum, kata Jurubicara Departemen Luar Negeri RI Kristiarto Soeryo Legowo di Jakarta, Jumat. Itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kontrol atas berbagai produk impor yang masuk ke China dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan Indonesia menghentikan impor sejumlah produk China yang ditengarai mengandung bahan berbahaya. "Pemerintah China telah mengklarifikasi hal itu melalui pernyataan tertulisnya kepada pemerintah Indonesia," katanya. Dia mengatakan China telah membantah adanya keterkaitan antara kebijakan untuk menghentikan impor produk makanan asal Indonesia dengan kebijakan Indonesia menghentikan impor produk makanan China yang oleh BPOM ditengarai mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Kristiarto juga menjelaskan dalam komunikasi antara kedua negara, China telah menyatakan komitmennya untuk dapat bersama-sama dengan Indonesia mencari penyelesaian terbaik mengenai kasus itu secepat mungkin sehingga kasus tersebut tidak menimbulkan hal-hal lain yang merugikan kedua negara. Disebutkan juga bahwa pemerintah RI belum mengetahui sampai kapan pelarangan impor sejumlah produk asal Indonesia itu diberlakukan oleh China. "Mengenai sampai kapan akan sangat tergantung pada hasil pertemuan kedua belah pihak dan saya yakin kedua belah pihak akan saling mengklarifikasikan," ujarnya. Pertemuan pertama antara kedua negara, lanjutnya, telah dilakukan Rabu (8/8) lalu yang diselenggarakan oleh BPOM dan dihadiri delegasi China. "Saya kira nantinya akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan yang melibatkan pihak-pihak teknis dari kedua belah pihak. Proses perundingannya masih berlangsung," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007