Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu telah memprogramkan pembangunan rumah kediaman almarhum Bung Karno dan almarhumah Fatmawati menjadi satu kompleks dalam sebuah kawasan yang diberi nama Persada Soekarno-Fatmawati. "Saat ini rumah Bung Karno dengan Ibu Fat (Fatmawati-red) terpisah dan diantara keduanya terdapat bangunan SD serta rumah penduduk. Ke depan akan kita satukan," kata Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin di Bengkulu, Minggu. Penggabungan dua rumah bersejarah itu dalam satu kawasan Persada Soekarno-Fatmawati, selain untuk menyelamatkan situs sejarah juga sebagai pembeda dengan kawasan kediaman Bung Karno di daerah lain yang juga disebut Persada Soekarno. "Persada Soekarno selain di Bengkulu juga ada di daerah lain, karena Bung Karno memang pernah tinggal di berbagai tepat selama perjuangan dan menjalani pengasingan," katanya. Karena itu, ketika disebut Persada Soekarno masih menimbulkan pertanyaan, mana yang dimaksud. Namun ketika disebut Persada Soekarno-Fatmawati, maka itu pasti di Bengkulu, karena Fatmawati hanya satu, dan hanya dilahirkan di Bengkulu. Mengenai lokasi rumah kediaman Fatmawati yang informasinya bukan pada lokasi saat ini, menurut dia hal itu akan ditelusuri. "Memang ada khabar rumah almarhumah Ibu Fat, yang sebenarnya bukan berlokasi ditempat yang saat ini. Untuk mencari kebenaran informasi itu kita akan melakukan penggalian dengan meminta keterangan para saksi yang mengetahui letak sesungguhnya," katanya. Terkait keterangan Ketua Yayasan Bung Karno, Sukamawati Soekarnoputeri yang menyebutkan lokasi rumah kediaman Fatmawati sesungguhnya yakni ditempat yang kini ditempati Kantor BNI cabang Bengkulu, Agusrin mengatakan, akan dicari tahu kebenarnnya. "Kita akan cari tahu kebenarannya. Kalau memang nanti betul di sana, maka kita akan koordinasi dengan pihak BNI untuk membicarakan kemungkinan pemindahannya sekaligus mekanisme penggatiannya," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007