Banda Aceh (ANTARA News) - Masyarakat di dataran tinggi Gayo merayakan peringatan dua tahun ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) Perdamaian Helsinki, dengan menggelar konser perdamaian dan pameran foto yang didanai program peace-building International Organization for Migration (IOM)-USAID (lembaga bantuan AS). Information Officer IOM Banda Aceh, Marianne Kearney di Banda Aceh, Selasa, menyatakan, kedua konser tersebut digelar pada Rabu (15/8) di lapangan Musara Alun, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dan Sabtu (18/8) di lapangan Pondok Baru, Kabupaten Bener Meriah, pada malam hari. Kedua konser perdamaian yang dilaksanakan di daerah berhawa dingin itu menampilkan campuran etnik Gayo, Aceh dan Jawa, mempertunjukkan lagu-lagu tradisional dataran tinggi dan juga tari-tarian seperti Munalo, Pepongoten dan Didong. Konser tersebut dilengkapi dengan pemasangan 50 spanduk, menggambarkan bagaimana dataran tinggi telah dibantu dalam hal rehabilitasi melalui program senilai empat juta dolar AS atau sekitar Rp36 miliar yang menjangkau lebih dari 500 pedesaan di Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tenggara, katanya. Kearney menyatakan, kesenian merupakan cara yang penting dalam merayakan perdamaian di dataran tinggi Gayo, sebab disitulah daerah Aceh yang paling banyak ragam etniknya, dan juga kekerasan sebelum adanya perjanjian perdamaian antara pro kemerdekaan dan kelompok anti separatis. "Pengekspresian kebudayaan dan acara sosial adalah bagian dari proses perdamaian dan rekonsiliasi," katanya. Masyarakat pedesaan juga akan didorong untuk melukis untuk perdamaian, mengilustrasikan pengalaman mereka akan perdamaian di atas kanvas, dimana nantinya akan dipajang di kota-kota besar di Aceh. Sebuah video dari acara tersebut juga akan diproduksi. Konser perdamaian dan acara kebudayaan ini, diberi tema "Menuju Aman dan Cantik di Esok Hari Melalui Kemitraan yang Semakin Kuat Antar Masyarakat dan Pemerintah". Tema itu juga ada kaitannya dengan merayakan hari kemerdekaan Indonesia, dan telah disusun bersama dengan seniman artis lokal, Asosiasi Seniman Gayo Aceh dan pemerintah setempat. "Perdamaian adalah bukan di bibir semata, namun sesuatu yang seharusnya dapat dirasakan di hati," kata Bupati Kabupaten Bener Meriah, Tagore.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007