Jakarta (ANTARA News) - Setoran dividen perusahaan BUMN dipastikan melampaui target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp19,5 triliun, dan realisasinya mencapai Rp21,6 triliun. "Setoran dividen 2007 ditargetkan Rp19,5 triliun, jadi Rp21,6 sebenarnya sudah melebihi target," kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muhammad Said Didu, di Jakarta, Selasa. Sebelumnya pemerintah menetapkan penerimaan dividen BUMN dari target APBN 2007 sebesar Rp19,5 triliun. Ia mengatakan pihaknya akan menerapkan konsep dividen `pay out ratio` BUMN dengan memperhitungkan terlebih dahulu Capital Expenditure (capex) BUMN yang bersangkutan. "Kita akan perhitungkan lebih dulu berapa pendapatan BUMN, capex-nya, modal sendirinya, baru kemudian sisanya disetor sebagai dividen," katanya seraya menambahkan bahwa hal itu perlu dilakukan agar BUMN mendapat modal untuk pengembangan usahanya. Ia mencontohnya selama ini PTPN hampir selalu kalah bersaing dengan perusahaan swasta karena selalu ditarik dividennya terutama sewaktu masa krisis keuangan, sehingga tidak memiliki modal untuk mengembangkan usahanya, termasuk untuk replanting dan revitalisasi pabrik. "Jangan lupa bahwa perusahaan memerlukan dana 30 persen agar bisa mendapatkan pinjaman," kata Said. Pembangunan tidak melulu harus dilakukan pemerintah dengan setoran dividen BUMN, tetapi pembangunan itu sendiri juga dapat dilakukan langsung oleh BUMN melalui pengembangan usaha, ujarnya. Said mencontohkan bila dana sebesar Rp1 tetap dibiarkan di BUMN, maka dana itu berpotensi menjadi Rp4 karena dapat digunakan untuk semacam uang muka pinjaman bagi BUMN. "Jadi menahan dividen untuk capex sama dengan meningkatkan sebesar tiga kali lipat pembangunan di negara kita, dibanding dengan mengambilnya langsung sebagai dividen," katanya. Namun, capex tersebut harus dijaga jangan sampai disalahgunakan untuk investasi yang tidak berkaitan dengan core bisnis BUMN yang bersangkutan. Capex BUMN pada 2008 ditargetkan Rp151 triliun, sehingga BUMN memerlukan modal sendiri sekitar Rp35 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2007