Jakarta (ANTARA News) - Polisi menemukan 10 ribu bom ikan, delapan ribu detonator dan 30 kg TNT di rumah Ny Rohmah, warga Jl Hang Tuah, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Penemuan itu merupakan hasil penyisiran lanjutan polisi pascaledakan bom di Jl Airlangga, Sabtu (11/8) yang menewaskan tiga orang, kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan Ny Rohmah yang kini menjadi tersangka adalah nenek dari Nadhir, tersangka ledakan bom di Jl Airlangga yang kini menjadi buronan Polri. Polri menyisir rumah di Jl Hang Tuah itu sebab ada informasi bahwa masih ada bahan peledak yang disimpan di tempat lain. "Kalau 10 ribu bom ikan itu meledak seligus, maka efek ledakannya bisa jauh lebih dahsyat dibandingkan yang ada di Jl Pasuruan," kata Sisno. Menurut dia, bom yang ada di Jl Hang Tuah itu diduga milik Nadhir sedangkan rumah itu hanya dijadikan tempat penyimpanan saja. "Karena yang punya rumah tidak melapor ke petugas kalau ada bahan peledak, maka Ny Rohmah jadi tersangka dalam kasus ini," katanya. Penemuan bahan peledak di Jl Hang Tuah itu menambah jumlah barang bukti yang telah disita polisi. Di Jl Airlangga, polisi menemukan 10 kg TNT dan 500 detonator sebanyak 500 unit, 934 lembar kertas aluminium.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007