Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa harga minyak sawit mentah (CPO) yang saat ini mencapai 860 dolar Amerika Serikat (AS) per ton diharapkan bisa turun hingga 750 dolar AS per ton. "Itu agak tinggi (860 dolar AS per ton), itu diambang atas. Kita harapkan keadaan harga yang tinggi itu hanya sementara dan kita harapkan bisa turun lagi di wilayah 750 dolar AS per ton ke bawah," katanya di Jakarta, Selasa. Berdasarkan perkiraan produksi dunia yang akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, Mendag optimistis harga CPO dunia akan turun dan mencapai keseimbangan harga baru yang diharapkan. "Kami memang melihat ini adalah fluktuasi harga CPO dunia yang (masih) akan naik turun. Kami melihat ini masih pada ambang yang tinggi dan belum mencerminkan keseimbangan yang baru," ujarnya. Meski demikian, ia mengaku belum ada pembahasan perubahan target penurunan harga minyak goreng yang ditetapkan pada tingkat Rp7.000 hingga Rp7.500 per kg ketika kebijakan menaikkan Pungutan Ekspor (PE) CPO dan turunannya diumumkan pada 15 Juni 2007. "Sebetulnya beberapa waktu yang lalu kita perkirakan harga CPO bisa bertahan di sekitar 650 hingga 750 dolar AS per ton, itu berarti kalau diterjemahkan menjadi harga minyak goreng menjadi Rp7.500 per 8.500 per kg," katanya. Berdasarkan laporan pemantauan harga dan distribusi barang kebutuhan pokok Depdag pekan lalu, maka harga tertinggi untuk minyak goreng curah terjadi di Jayapura dan Mamuju sebesar Rp11.000 per kg dan terendah di Mataram Rp8.100 per kg. Di Jakarta harga minyak goreng curah di tingkat pengecer tertinggi R9.500 per kg di Pasar Grogol dan terendah di Rp8.000 per kg di Pasar Koja Baru dan Pasar Minggu. Sedangkan, harga rata-rata nasional untuk minyak goreng curah mencapai titik tertinggi selama Juni-Agustus yaitu mencapai Rp9.096 per kg. "Tergantung daerah karena setiap daerah berbeda-beda harganya, memang agak susah dilihat polanya, tapi kemarin dari Riau harganya masih di bawah Rp9.000 per kg. dari Rp8.500 per kg menjadi Rp8.700 per kg kira-kira. Jadi masih di bawah Rp9.000 per kg," jelas Mari, terkait efektifitas PE tambahan untuk menekan harga minyak goreng dalam negeri. Ia menambahkan, harga minyak goreng ditentukan oleh biaya prosesingnya dan dipengaruhi oleh kenaikan harga CPO dunia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007