"...tidak ada lagi kapal yang bisa memasok BBM"
Ternate (ANTARA News) - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) baik jenis premium, solar, maupun minyak tanah, di Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, kosong, menyusul tidak adanya lagi pasokan ke pulau terluar itu.

"Pasokan BBM ke Pulau Batang Dua selama ini menggunakan KM Kairos, tetapi kapal itu sejak 12 Agustus lalu hilang dalam pelayaran dari Bitung, Sulawesi Utara, ke Pulau Batang Dua, sehingga tidak ada lagi kapal yang bisa memasok BBM," kata salah seorang tokoh masyarakat dari Batang Dua, Dodi H, di Ternate, Maluku Utara (Malut) Selasa.

Kosongnya stok BBM di pulau berpenduduk hampir 10.000 jiwa itu mengakibatkan para nelayan tidak melaut. Sedangkan warga juga kesulitan bahan bakar untuk memasak dan terpaksa menggunakan kayu bakar.

Menurut dia, di Pulau Batang Dua sebenarnya ada kapal lain yang bisa digunakan mengangkut BBM, tetapi tidak memiliki izin untuk mengangkut BBM, sehingga bila dipaksakan mengangkut BBM bisa berurusan dengan pihak keamanan.

Oleh karena itu, Pemkot Ternate dan pihak terkait lainnya diharapkan segera membantu mencari solusi atas kosongnya stok BBM di Pulau Batang Dua tersebut, misalnya dengan mengirim BBM menggunakan kapal yang ada di Ternate.

Kalau langkah itu tidak segera dilakukan, kata Dodi - yang juga seorang pendeta gereja di Pulau Batang Dua - dampaknya tidak hanya dirasakan para nelayan dan warga dalam memenuhi kebutuhan bakar memasak, tetapi juga dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok.

Hal itu karena pedagang tidak bisa lagi pergi ke Bitung atau Ternate untuk membeli kebutuhan pokok, akibat kapal di sana tidak memiliki BBM untuk mengangkut kebutuhan pokok.

Dodi menambahkan, letak Pulau Batang Dua yang sangat jauh dari Ternate seharusnya mendapat prioritas perhatian dari Pemkot Ternate dan instansi lainnya, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat setempat.

Baca juga: Penimbun 98,87 ton BBM diciduk polisi
Baca juga: Telkomsel jangkau 12 pulau terluar Maluku

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018