Tokyo (ANTARA News) - Sejumlah veteran perang Jepang yang pernah bertugas sebagai balatentara Nippon di Indonesia, ikut serta dalam kegiatan upacara peringatan Hari kemerdekaan RI ke-62 yang berlangsung di halaman Wisma Duta, kompleks Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jumat. Bersama sekitar 100 tamu undangan dan masyarakat Indonesia lainnya yang berada di Tokyo, Toshio Okihara (91), Ketua Yukodantai Kyogikai (organisasi veteran perang Jepang di Indonesia), larut atau tenggelam dalam kekhidmatan acara yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Jepang Iwan Wiranata-Atmadja. Dubes Jusuf Anwar sendiri tidak dapat menghadiri peringatan tersebut, karena masih berada di Jakarta untuk mempersiapkan kedatangan PM Jepang Shinzo Abe yang akan tiba pada hari Minggu (19/8). Meski menggunakan tongkat Okihara masih terlihat gagah dengan jas lengkap yang dikenakannya, terlebih saat dia berikut tiga rekannya lagi ikut berdiri tegak memberikan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih bersama seluruh hadirin. Upacara dimulai sekitar pukul 08.00 waktu setempat dengan kesejukan cuaca Jepang yang menaungi selama jalannya upacara. Udara panas yang sempat dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan ternyata berlangsung hanya sebentar, karena awan biru langsung menutupi sengata matahri yang menyengat. Upacara diikuti oleh staf KBRI, staf lokal, serta puluhan warga negara Indonesia yang menetap untuk belajar dan bekerja di Tokyo dan sekitarnya. Terlihat juga sejumlah warga Jepang, dan wartawan Jepang dan sejumlah mitra atau relasi KBRI. Kegiatan upacara antara lain diisi dengan menaikkan bendara Sang Saka Merah Putih oleh tiga anggota Paskibraka, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, mengheningkan cipta, serta pembacaan doa. Ada juga barisan pelajar sekolah dari Sekolah Republik Indonesia di Tokyo (SRIT) yang menyanyikan lagu-lagu perjuangan, seperti Halo-Halo Bandung. Usai upacara, acara langsung dilanjutkan dengan berbagai lomba yang diadakan di lapangan upacara. Lomba yang digelar mulai dari makan krupuk, balap karung hingga tarik tambang. Peserta yang terlibat juga beragam mulai dari murid-murid SD kelas satu hingga orang dewasa. Sebanyak 13 taruna militer dari Indonesia yang mengikuti pendidikan akademi militer di Nippon Defence Academy (NDA) juga ikut bertanding dalam lomba tarik tambang bersama staf KBRI, karyawan BUMN dan staf lokal lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007