Denpasar (ANTARA News) - Pelepasan 107 anak penyu atau tukik, mewarnai kesemarakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di kawasan Pantai Kuta, Bali, Jumat. Ratusan wisatawan asing dan domestik, berbaur mengitari arena pantai yang menjadi tempat menggiring tukik-tukik itu merayap kembali ke habitatnya, menuju perairan laut. I Gusti Ngurah Tresna, dari Unit Pengelola Pantai Desa Adat Kuta, memberi komando kepada wisatawan untuk membantu menggiring tukik-tukik itu merayap dari daratan pantai menuju perairan. "Jangan sampai terinjak, tolong dibantu diangkat supaya merayap bersama-sama menuju perairan," ucapnya dengan pengeras suara. Sejumlah anak-anak turis "bule" itu pun terlihat bergembira, membantu memunguti tukik yang salah arah, merayap ke kerumunan pengunjung. Pelepasan tukik-tukik itu pun seolah menjadi arena permainan anak-anak turis asing dan domestik, dengan membantu memungutinya untuk diletakkan sejajar dengan kepala mengarah ke perairan Pantai Kuta. Ketika tukik-tukik itu "ramai-ramai" merayap menuju perairan, ratusan turis pun bertepuk tangan, sambil terus maju "mendesak" ke arah perairan. Laura, asal Austria, misalnya, mengaku sangat bergembira pada kunjungannya yang pertama ke Bali ini bisa ikut melepas dan "menggiring" tukik-tukik hasil penangkaran tersebut menuju alam bebas. "Ini menjadi kejutan yang tidak pernah saya perkirakan sebelumnya. Pengalaman ini tidak akan terlupakan. Suatu saat nanti saya akan kembali berlibur ke Bali," ucapnya. Sementara Tonny, dari Australia, menyambut gembira terhadap aksi kepedulian yang merupakan bagian dari upaya pelestarian satwa yang dilindungi undang-undang tersebut. "Ini bagian dari memberi hak hidup. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, sekaligus sebagai tontonan dan tambahan pengalaman bagi wisatawan dan masyarakat," ucap pria yang baru tiba di Bali Kamis (16/8). Menurut Gusti Ngurah Tresna, dalam lima tahun ini pihaknya sudah melepas sekitar 3.000 tukik ke perairan Kuta, termasuk ratusan ekor selama sebulan terakhir. Dalam beberapa bulan ini, merupakan masa bertelur penyu di kawasan Pantai Kuta. Telur-telur yang berhasil diselamatkan, kemudian ditetaskan di tempat penangkaran yang disediakan Desa Adat Kuta. Penetasan telur penyu itu dibantu LSM Pro-Fauna dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) setempat. Setelah menetas dan dinilai mampu hidup di alam bebas, baru dilepas bersamaan. Bertepatan peringatan HUT ke-62 Kemerdekaan RI kali ini, wisatawan yang memadati Pantai Kuta juga disuguhi hiburan panjat pinang, yang melibatkan pria-wanita, termasuk kalangan turis asing. Sejumlah turis asing terlihat berjibaku, sangga-menyangga, guna memanjat batang pinang, namun tak satupun yang berhasil mencapai puncak untuk memungut hadiah yang disediakan. Akhirnya di tiga batang pinang yang syarat aneka hadiah, termasuk sepeda gunung itu, berhasil "dirontokkan" oleh para pemuda warga setempat bersama sejumlah wisatawan domestik. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007