Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pasuruan melacak pemilik 79 kilogram bahan peledak jenis TNT dan 684 detonator yang ditemukan di Desa Balongbendo Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. "TNT dan detonator itu ditemukan setelah Nadhir (pemilik TNT yang meledak di Jl Erlangga Gang Anggrek, Pasuruan) tertangkap (16/8)," kata Kapolwil Malang Kombes Pol Syafrizal Achyar SH MM kepada ANTARA News per-telepon dari Surabaya, Sabtu. Namun, katanya, pihaknya masih menunggu laporan dari Kapolresta Pasuruan AKBP Jebul Jatmoko tentang pemilik TNT di Krian yang diduga ada kaitannya dengan Nadzir sebagai saksi kunci ledakan di Pasuruan pada 11 Agustus lalu. "Siapa pemilik TNT itu, apakah betul Nadhir mendapatkan TNT dari Krian, saya menunggu laporan dari Kapolresta Pasuruan tentang hasil penyelidikan dan pengejaran yang dilakukan," katanya. Informasi dari sumber di Krian menyebutkan bahwa TNT yang dikemas dalam empat dos dan dua tas plastik seberat 79 kilogram itu ditemukan di rumah Sr di Desa Balongbendo, Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Hingga kini, Sr dan Sl mengaku TNT yang ada di rumahnya itu bukan miliknya, melainkan milik saudara sepupunya, yakni E yang berasal dari Kalimantan. Sebelumnya, polisi telah menemukan 45,2 kilogram bahan peledak jenis TNT, 1,6 kilogram potasium chlorat, sejumlah black powder yang dicampur solar, ribuan detonator aktif, dan ribuan casing (selongsong) detonator. Dalam kasus ledakan di Pasuruan itu, polisi juga telah menetapkan lima tersangka, yakni H Ilham (pemilik rumah), Nadhir (pemilik TNT), dan tiga tersangka yang tewas terkena ledakan (Marsiti, Yusuf, dan Mansur yang ketiganya merupakan kerabat tersangka Ilham).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007