Jakarta (ANTARA News) - Pelatih kepala Tim Karate Indonesia Syamsuddin Barkhani bersyukur karena memenuhi target pemerintah dalam perolehan medali dalam ajang Asian Games 2018. 

"Alhamdulilah. Saya sangat bersyukur target dari pemerintah sudah tercapai semua. Medali emas dan bonusnya tiga perunggu," katanya di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta, Senin. 

Ia berencana mengikutsertakan karateka Indonesia dalam kejuaraan-kejuaraan tingkat internasional, sehingga dapat menambah poin sekaligus menaikkan peringkat. 

"Selanjutnya, kami akan ikut Serie A di Tokyo, ikut kejuaraan Shanghai Open dan yang pasti, ikut olimpiade di Tokyo. Semua persiapan harus dilakukan mulai dari sekarang," ujar Syamsuddin. 

Sementara itu, berkaitan dengan penampilan tiga karateka Indonesia pada hari ini, dia mengaku sebetulnya masih berharap akan ada satu medali lagi, baik emas, perak maupun perunggu. 

"Hari ini saya targetkan medali dari Sandy Firmansyah. Namun saya lihat tadi start-nya dia sudah agak terlambat. Terakhir baru dia coba mengejar. Jadi, ya sudah, semuanya sudah terlambat," katanya.

Pada hari terakhir pertandingan karate nomor Kumite yang digelar di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta, Senin, tiga karateka Indonesia gagal meraih medali.

Pertama, di nomor pertandingan Kumite putri -68 kilogram, karateka Indonesia Ceyco Georgia Zefanya tersingkir pada babak final delapan besar usai menghadapi karateka Vietnam Thi Ngoan Nguyen dengan skor 1-3. 

Kemudian, karateka Indonesia Sandy Firmansyah yang harus menelan pil pahit kekalahan di babak penyisihan 16 besar nomor pertandingan Kumite -75 kilogram saat melawan karateka Chinese Taipei Weichun Hsu dengan skor akhir 3-3. 

Terakhir, Karateka Indonesia Srunita Sari Sukatendel yang gagal melangkah ke babak semifinal nomor Kumite putri -50 kilogram setelah berhadapan dengan karateka Jepang Miho Miyahara di babak perempat final dengan skor 1-3.

Baca juga: Karateka Indonesia Ceyco Georgia tersingkir

Baca juga: Karateka Cokorda belum puas dapat perunggu


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018