Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) mengharapkan bantuan pemerintah demi terlaksananya program menghadapi Piala Thomas dan Uber serta Olimpiade 2008. "Kalau tidak dibantu keuangan kita, saya khawatir tradisi emas Olimpiade akan hilang dan itu akan menurunkan posisi Indonesia di Olimpiade," kata Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso saat menyambut kedatangan dua pasangan juara dunia di Balaikota DKI Jakarta, Senin. Sutiyoso mengakui bahwa saat ini PBSI sedang kesulitan keuangan sementara mereka membutuhkan dana cukup besar untuk menjalankan program menjelang kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber serta Olimpiade 2008. "Kami membutuhkan sekitar Rp25 miliar untuk persiapan sebagai tuan rumah Piala Thomas dan Uber serta untuk Olimpiade 2008," ujarnya. Indonesia berhasil merebut dua dari lima gelar yang diperebutkan di Kejuaraan Dunia yang digelar di Malaysia pekan lalu, melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, serta satu runner-up yang diraih tunggal putra Sony Dwi Kuncoro. Berdasarkan hasil tersebut, Sutiyoso yakin bulutangkis masih mampu mencetak prestasi dan mempertahankan tradisi emas Olimpiade. Dengan alasan keuangan tersebut, PBSI juga hanya memberi bonus bagi kedua pasangan yang menjadi juara itu, masing-masing pasangan mendapat sekitar Rp100 juta. "Untuk Sony, anggap saja ini bonus yang tertunda. Saya yakin tahun mendatang kamu bisa juara," ujar Sutiyoso pada Sony, yang kalah di final dari pemain nomor satu dunia Lin Dan asal China, yang tidak mendapat bonus. Pada acara yang dihadiri kelima pemain --tanpa pemain lainnya--tersebut dengan sejumlah pelatih dan ofisial yang baru mendarat dari Malaysia, Gubernur DKI yang akan segera berakhir masa jabatannya itu menargetkan kedua ganda juara dunia tersebut dapat merebut medali emas Olimpiade. "Selain kedua ganda ini, saya juga memperkirakan ganda putri, pasangan Vita Marissa/Lilyana Natsir yang menjadi juara China Masters, serta tunggal putra mempunyai peluang di Olimpiade," jelasnya. Pada Olimpiade 2004 di Athena, Indonesia meraih medali emas melalui pebulutangkis tunggal putra Taufik Hidayat. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007