Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Hingga 20 persen dari Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ada di wilayah Cianjur merupakan penduduk usia pelajar Sekolah Menengah Pertama hingga mahasiswa menurut Dinas Kesehatan setempat.

Dinas Kesehatan Cianjur mencatat sepanjang 2005 sampai 2016 ada 655 ODHA di Cianjur, delapan di antaranya anak usia tiga sampai sembilan tahun, 12 anak usia 10 sampai 18 tahun dan sisanya warga berumur 18 sampai 40 tahun.

"Melihat adanya hal tersebut, dengan klasifikasi umur pelajar, kami menilai perlu dilakukan pemberdayaan serta pembinaan sebagai upaya untuk antisipasi ke depan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur Neneng Efa Fatimah di Cianjur, Selasa.

Saat ini, pemerintah menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS serta upaya pencegahannya kepada para pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Perguruan Tinggi.

"Setiap sosialisasi diikuti seratusan pelajar dari tiap tingkatan. Termasuk hari ini kami memberikan sosialisasi pada mahasiswa dari beberapa universitas di Cianjur," kata Neneng.

"Di mahasiswa dibentuk Mahasiswa Agen Peduli HIV/AIDS atau MAPA, di SMP dan SMA, Pelajar Peduli HIV/AIDS atau PPHA. Kami mendorong pelajar juga menjalankan program keagamaan yang dicanangkan pemerintah Cianjur," ia menambahkan.

Ia menjelaskan sejak awal sampai pertengahan tahun ini ada 42 ODHA baru di Cianjur dan tahun sebelumnya jumlah ODHA baru sampai 168 di wilayah itu.

"Tertinggi dari PSK dan seks menyimpang, dengan total 80 persen, selebihnya dari ibu rumah tangga dan lainnya. Namun dari klasifikasi umur pelajar harus menjadi perhatian khusus," katanya.

Baca juga:
Sejumlah pelajar SMP di Papua termasuk ODHA
Penderita HIV/AIDS Tulungagung didominasi profesional

 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018