Membuktikan bahwa zakat bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, sepanjang penerima manfaatnya itu adalah fakir miskin
Jambi,  (ANTARA News) - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dari dana zakat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Desa Lubuk Bangkar, Kabupaten Merangin, Jambi kini sudah dinikmati masyarakat setempat.

Bekerja sama dengan Bank Jambi dan Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) United Nations Development Programme (UNDP), PLTMH Lubuk Bangkar, Kecamatan Batangasai itu telah diresmikan pengoperasian, Rabu (5/9).

PLTMH dengan pengadaan turbin generator dan pembangunan power house baru berkapasitas listrik 60 kW itu dapat dimanfaatkan untuk ratusan rumah tangga, dua sekolah, lima masjid dan mushalla, satu balai desa dan lima gardu serta posyandu di desa tersebut.

Proyek pertama di Indonesia bahkan dunia itu sebagai komitmen tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Kombinasi pembiayaan dalam pembangunan berkelanjutan itu, yaitu zakat, CSR dari Bank Jambi dan berbagai sumber pembiayaan lainnya, akan menjadi model untuk diimplementasikan ke depannya.

Proyek PLTMH itu dilaksanakan di empat desa di Provinsi Jambi. Selain di Desa Lubuk Bangkar, ada juga revitalisasi PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar menyatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) di Jambi merupakan suatu terobosan sekaligus solusi mengatasi permasalahan penyediaan energi listrik di daerah itu.

"Pembangunan PLTMH ini merupakan suatu solusi bagi wilayah yang belum mendapatkan energi listrik, serta sulit dijangkau oleh jaringan PLN," katanya pada peresmian PLTMH di Desa Lubuk Bangkar itu.

Desa Lubuk Bangkar kata Fachrori salah satu contoh dari wilayah yang jauh dari perkotaan dan cukup sulit diakses, rata-rata wilayah di Jambi yang belum mendapatkan energi listrik memiliki karakteristik wilayah yang relatif sama dengan Desa Lubuk Bangkar itu.

Program PLTMH itu katanya merupakan infrastruktur pertama yang dibangun dengan menggunakan uang zakat dan Provinsi Jambi menjadi contoh penggunaan dana zakat untuk membantu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Fachrori mengatakan momen itu merupakan pendorong semangat dan harapan masyarakat, bahwa pembangunan bukan hanya milik masyarakat perkotaan saja, tetapi juga milik masyarakat pedesaan terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar energi listrik.

Menurutnya ketersediaan energi listrik yang memadai masih menjadi persoalan mendesak yang harus segera diatasi pemerintah, termasuk dengan menggalang kerjasama dengan para pihak.

Rasio elektrifikasi Provinsi Jambi saat ini sebesar 95,55 persen dengan rasio desa berlistrik sebesar 94,49 persen dan masih terdapat 4,45 persen rumah tangga yang belum dialiri listrik.

Untuk itu dalam pemenuhan target rasio elektrifikasi di Provinsi Jambi, Pemprov Jambi, kata Fachrori, melakukan dua pendekatan, pertama adalah penyediaan energi listrik yang bersumber dari PT PLN dan kedua, adalah penyediaan energi listrik non PLN dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan dengan memanfaatkan sumber energi lokal.

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya yang telah diinisiasi oleh Baznas RI, Bank Jambi, Kementerian ESDM dan UNDP sehingga masyarakat Jambi khususnya masyarakat di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin bisa merasakan energi listrik," ujarnya.

Dia juga berharap dengan adanya PLTMH itu, perekonomian dan kehidupan masyarakat di desa tersebut lebih baik lagi, sehingga ikut memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
 
Ilustrasi - Wagub Jambi Fachrori Umar menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Jambi (Rakerkesda) Tahun 2018 di Jambi, Selasa (10/4/2018). Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah menunjuk Fachrori Umar sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi pasca penahanan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli oleh KPK. (ANTARA /Wahdi Septiawan)
 


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof Bambang PS Brodjonegoro yang hadir dalam peresmian PLTMH tersebut mengatakan dengan adanya energi listrik, pembangunan ekonomi di Desa Lubuk Bangkar akan berkembang dengan pesat.

"Saya sangat mengharapkan kepada masyarakat Desa Lubuk Bangkar supaya memanfaatkan listrik dengan semaksimal mungkin sehingga berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Bambang.

Bambang mengatakan listrik merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari infrastruktur bagi pembangunan ekonomi di desa-desa serta membantu dalam meningkatkan nilai tambah bagi komoditi yang menjadi potensi daerah suatu desa, sehingga kesejahteraan masyarakat terus meningkat dan secara perlahan kemiskinan bisa teratasi.

"PLTMH ini sangat strategis untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Saya berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan sekitar, sehingga energi terbarukan yang digunakan untuk mengalirkan energi listrik ini akan tetap ada," ujarnya.



Jadi Model

Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral RI, Nur Arifin Muhammad mengatakan PLTMH di Provinsi Jambi merupakan contoh yang sangat baik karena menggunakan social entrepreneur dalam hal ini Bank Jambi dan Baznas.

"Ini akan dijadikan model bagi Kementerian ESDM dalam membangun dan menyediakan energi listrik bagi seluruh masyarakat yang belum merasakan aliran energi listrik," kata Nur Arifin.

Pembangunan satu PLTMH dan merevitalisasi tiga PLTMH yang ada, katanya, akan menerangi empat desa terpencil yang dihuni oleh 803 Kepala Keluarga dan meliputi 4.448 orang yang akan mendapat penerangan listrik.

"Program infrastruktur ini memberikan akses listrik di empat desa yang dihuni 803 KK dan meliputi 4.448 orang, sehingga akses listrik ini bisa menunjang ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat disana," katanya.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof Bambang Sudibyo mengatakan dengan adanya PLTMH, telah mengantarkan masyarakat Desa Lubuk Bangkar dari kegelapan menuju ke terang benderang.

"Pembangunan PLTMH ini salah satunya menggunakan dana yang bersumber dari dana zakat dan membuktikan bahwa zakat bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, sepanjang penerima manfaatnya itu adalah fakir miskin" kata Bambang Sudibyo.

Sementara itu, Deputy Country Director UNDP Indonesia, Sovie Kem Haze mengatakan PLTMH di Desa Lubuk Bangkar merupakan proyek strategis yang dilakukan secara bersama-sama dalam membuka akses elektrifikasi bagi masyarakat sekitar.

"PLTMH ini akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat, serta merupakan langkah awal yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar," kata Sovie Kem Haze.***4***

Baca juga: PLTMH Melong sumbang PNBP hingga Rp 400 Juta per tahun

Baca juga: Pembangkit Listrik Mikro Hidro terbesar Kalteng berhenti beroperasi


 

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018