Depok (ANTARA News) - Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, T Basaruddin, mengatakan sekitar 200 perguruan tinggi baik swasta dan negeri pada tahun 2007 ini akan saling terhubung dalam satu jaringan komputer perguruan tinggi. "Saat ini perguruan tinggi yang terhubung dalam satu jaringan baru sebanyak 23 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 86 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan 80 perguruan tinggi lain tengah melakukan persiapan. Sedangkan beberapa perguruan tinggi akan segera melakukan persiapan," katanya, di Depok, Jabar, Rabu. Menurut dia, adanya perguruan tinggi dalam satu jaringan akan memudahkan para peneliti mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang terjangkau, dan bisa secara bersamaan melakukan penelitian dengan para peneliti yang berbeda lokasinya. Ia mengharapkan dari sekitar 2.800 perguruan tinggi yang ada di Indonesia, dapat saling terhubung, sehingga antara perguruan tinggi dapat saling bertukar informasi. Dikatakannya, teknologi komputer yang saling terhubung merupakan model komputer modern yang menawarkan kemampuan untuk melakukan proses komputerisasi berkinerja tinggi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dari sejumlah komputer yang secara geografis terpisah namun terkoneksi dalam satu jaringan. UI sendiri, kata Basaruddin, melakukan kerjasama dengan PT Sun Microsystem Indonesia (SMI) untuk membangun hubungan dengan jaringan Inherent (Indonesia Higher Education Network atau Jaringan Perguruan Tinggi Indonesia) tersebut. Sementara itu, General Manager Business Development dan Marketing, PT SMI Harry Kaligis mengatakan Sun memiliki komitmen yang kuat dalam bidang pendidikan, oleh karena itu kesempatan untuk bekerjasama dengan UI harus terus dikembangkan. "Adanya jaringan yang saling terhubung dengan perguruan tinggi lainnya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para peneliti, sehingga dapat meningkatkan tingkat kompetitif bangsa Indonesia," katanya. Dikatakannya pembangunan infrastruktur komputer yang saling terhubung di tingkat nasional akan dapat menekan biaya investasi dibandingkan bila masing-masing institusi penelitian menyiapkan perangkatnya masing-masing. "Infrastruktur tersebut dapat digunakan oleh para peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelasnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007