Teheran (ANTARA News) - Iran telah mengembangkan "bom pintar" seberat 2.000 pon (900 Kg), kata pernyataan kementerian pertahanan seperti dikutip oleh media resmi Rabu, dalam pengumuman terakhir dari Teheran mengenai kemajuan soal perangkat keras militer. Bom kendali itu, yang diberi nama Qased (Messenger), dikembangkan oleh para sepesialis di kementerian itu dan sekarang telah dapat operasional, kata kantor berita IRNA, seraya menambahkan bahwa bom itu dapat dijatuhkan dari jet F-4 dan F-5. Iran masih menggunakan pesawat seperti F-5, yang dipasok oleh AS pada pemerintah bekas shah Iran, yang merupakan sekutu dekat AS. Mohammad Reza Shah dijatuhkan dalam revolusi Islam 1979, setelah mana Washington memutuskan hubungan dengan Teheran. Kedua negara itu terlibat dalam konflik yang makin dalam mengenai program nuklir Iran, yang Barat duga ditujukan untuk membuat bom atom, tuduhan yang Iran bantah. Iran sering mengatakan telah membuat senjata baru dan menatar senjata tapi jarang memberikan rincian yang cukup bagi pengamat untuk menentukan kemampuan senjata itu. Meskipun banyak dari persenjataan Iran yang telah ketinggalan zaman, pengamat mengatakan Iran telah menjadi pandai untuk memodifikasi senjata itu. Menteri Pertahanan Mostafa Mohammad Najjar mengatakan tahun lalu, Iran telah mendesain bom Qased tapi belum mengujinya. Ia mengatakan hanya sejumlah negara terbatas yang memiliki teknologi "senjata kendali dan pintar". AS mengatakan akan lebih menyukai penyelesaian diplomatik atas perselisihan nuklir (dengan Iran), tapi tidak mengesampingkan aksi militer. Iran telah mengancam untuk menghantam kepentingan regional AS jika diserang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007