Jakarta (ANTARA News) - Laba sebelum pajak PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pada semester pertama 2007 naik 25,6 persen menjadi Rp1,52 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,21 triliun. Direktur Utama Bank BNI, Sigit Pramono, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh melonjaknya pendapatan nonbunga (fee based income) sebesar 101 persen menjadi Rp2,327 triliun. Namun, kata Sigit, kenaikan "fee based income" ini tidak diikuti pendapatan bunga bersih yang turun 10 persen mejadi Rp3,3 triliun akibat tren menurunnya suku bunga kredit. Selain itu, turunnya pendapatan bunga ini juga diakibatkan tingginya beban bunga menyusul melonjaknya dana deposito yang memiliki bunga relatif tinggi. Komposisi dana pihak ketiga BBNI sebesar 57 persen merupakan tabungan dan giro, sedangkan deposito mencapai 47 persen. BBNI juga melakukan taksiran laba setelah pajak tercatat mencapai Rp1,02 persen atau naik 21,5 persen dari periode sama 2006. Sedangkan untuk beban penyisihan (PPAP) naik 21 persen menjadi Rp991 miliar dengan rasio pemenuhan PPAP sebesar 129,02 persen. Untuk rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 9,03 persen dan net 5,40 persen. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 14,27 persen masih lebih tinggi dari persyaratan Bank Indonesia (BI) sebesar 8 persen. CAR ini belum memperhitungkan hasil penawsaan umum terbatas (right issue), karena dananya baru masuk Agustus ini. Sedangkan dari sisi profitabilitas, yaitu ROA dan ROE juga menunjukkan kenaikan dari 1,64 persen dan 19,82 persen pada semester pertama 2006 menjadi 1,76 persen dan 21,07 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2007