Kebutuhan semen di Pulau Nias bisa mencapai 7.000 ton per bulan, sedangkan tol laut hanya bisa mengangkut 12.000 zak atau 600 ton per bulan,
Nias, Sumut, (ANTARA News) - Semen dalam beberapa hari terakhir ini langka di Pulau Nias, Sumatera Utara, akibatnya masyarakat yang membutuhkannya maupun pedagang material sulit mendapatkannya.

"Kemarin saya suruh anggota membeli, tidak ada yang menjual walau sudah kami tawarkan harga Rp 100 ribu per zak asal dapat semen, " kata Sita Lase, pengusaha Batako di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Kamis.

Menurut Sita, kelangkaan semen sering terjadi di Pulau Nias saat proyek-proyek konstruksi mulai dilaksanakan, sehingga para pengusaha Batako mengalami kerugian karena tidak bisa beroperasi akibat semen tidak ada.

"Kita setiap hari membutuhkan paling tidak 10 zak semen, dan karena kosong terpaksa tidak beroperasi, sementara gaji pekerja tetap harus dibayar," ujarnya.

Fernis Giawa, pedagang semen di Kota Gunungsitoli yang ditemui di tokonya, juga mengakui jika saat ini semen langka.

"Beberapa hari yang lalu memang ada masuk 12 ribu zak di toko saya dari Padang, Sumatera Barat melalui tol laut, tetapi kini sudah habis," ujarnya.

Dia membeli langsung semen di Padang melalui distributor dan menyewa kapal tol laut dengan membayar ongkos.

Namun, kapal tol laut hanya beroperasi sekali dalam sebulan, sehingga kerap terjadi kelangkaan semen akibat antrian kapal dan tidak ada kapal yang membawa dari Padang.

"Kebutuhan semen di Pulau Nias bisa mencapai 7.000 ton per bulan, sedangkan tol laut hanya bisa mengangkut 12.000 zak atau 600 ton per bulan," ujarnya.

Untuk mencegah kelangkaan semen, dia berharap pemerintah di Pulau Nias mengadakan kapal sendiri agar bisa disewa pengusaha untuk mengangkut semen.

Program tol laut juga diharapkan bisa menambah jadwal dari satu kali sebulan menjadi dua kali seminggu untuk mencegah terjadi kelangkaan semen.

"Kalau membeli kapal sendiri kita tidak mampu, dan terpaksa hanya mengharapkan kapal milik pemerintah yang ongkosnya cukup murah," katanya.*


Baca juga: Pabrik semen pertama bakal dibangun di Sulteng

Baca juga: Ada investor mau bangun pabrik semen di Malang

 

Pewarta: Juraidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018