Bengkulu (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nurwahid mengaku tidak mempermasalahkan figur untuk menduduki jabatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), boleh dari sipil ataupun militer yang penting bisa bekerja. "Terserah mau dari sipil ataupun militer, semuanya warga negara Indonesia, yang peling penting dia harus bisa bekerja," katanya usai dialog nasional refleksi kemerdekaan ke-62 di Bengkulu, Jumat. Menurut Hidayat, presiden harus segera menunjuk orang untuk menduduki jabatan Mendagri menggantikan M Ma`ruf, apalagi saat ini batas waktu yang dijanjikan presiden selama tiga bulan untuk mengisi pos tersebut sudah lewat. Jabatan Mendagri, kata dia perlu segera diisi karena negara perlu kerja fokus, presiden perlu fokus dan Menkopulhumkam Widoso AS juga memperlukan kerja fokus, tanpa harus dibebani tugas lain sebagai ad interim Mendagri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pekan depan akan mengumumkan nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) definitif yang akan menggantikan Mohammad Ma`ruf. "Setelah selesai reses DPR, maka Mendagri definitif memang akan segera saya tetapkan. Insya Allah minggu depan sudah saya tetapkan siapa yang akan menjadi Mendagri sehingga bisa menjalankan tugasnya," kata Presiden dalam jumpa pers usai konsultasi dengan pimpinan DPR di Istana Negara Jakarta, Rabu (22/8). Presiden belum menyebutkan nama calon Mendagri itu, namun sejumlah nama yang santer disebut-sebut bakal menduduki jabatan Mendagri antara lain Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) M Yasin, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, dan pakar otonomi daerah Ryaas Rasyid.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007