Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid, mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk perkembangan sepak bola adalah wajib. Menurut dia, pengeluaran dari APBD untuk perkembangan persepakbolaan, terutama di daerah, merupakan salah satu wujud dari kepedulian pemerintah terhadap rakyat. "Sepak bola adalah olahraga kesenangan rakyat, serta kebanggaan suatu bangsa ataupun daerah," kata Nurdin saat dialog tentang persepakbolaan yang berlangsung di Gorontalo, Senin. Dia mengatakan, jika pemerintah tidak mau mengeluarkan dana untuk sepak bola, maka sama saja dengan tidak memberikan kesenangan pada masyarakat serta bangsa dan daerahnya. Salah satu contoh yang nyata adalah saat Tim Nasional (Timnas) Sepakbola memperlihatkan prestasi terbaik pada Piala Asia beberapa waktu lalu, banyak masyarakat yang merasa senang, terhibur serta bangga memiliki tim yang solid. Menurut dia, dalam hitungan sepak bola, dana APBD yang dicairkan pemerintah sebenarnya adalah bantuan untuk masyarakat, sehingga tidak perlu ada kebijakan yang menghilangkan dana untuk perkembangan olahraga. Dia menjelaskan bahwa jika suatu tim asal daerah ditonton oleh 10.000 orang dan setiap musim kompetisi akan bertanding sebagai tuan rumah sebanyak 8 kali, maka secara otomatis akan bisa dinikamti oleh 80.000 jiwa. Jika APBD untuk sepak bola sebesar Rp6,5 miliar, menurut dia, maka dalam setahun pemerintah telah memberikan bantuan sebesar Rp70.000 per jiwa, sehingga jika dicermati sebenarnya bantuan tersebut sangat kecil. "Dana tersebut tidak diberikan langsung kepada rakyat, namun digunakan untuk membiayai tim, yang akan disaksikan oleh masyarakat," demikian Nurdin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007