Jakarta (ANTARA News) - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan bahwa hasil Ijtima' Ulama II mengubah dukungan masyarakat dalam menentukan pilihan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Hasil Ijtima' Ulama II mengubah pergeseran dukungan masyarakat terhadap pasangan capres-cawapres," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Ardian menjelaskan setelah Ijtima' Ulama II, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga naik di segmen pemilih Persaudaraan Alumni (PA) 212, yaitu sebesar 75 persen. 

Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA pada Agustus 2018, dukungan dari segmen PA 212 adalah 61,1 persen.

"Dukungan segmen PA 212 terhadap Prabowo-Sandiaga naik setelah Ijtima' Ulama 2, dengan 'base' populasi PA 212 sebesar 3,7 persen," ujarnya.

Sementara itu, untuk dukungan pasangan Jokowi-Ma'ruf di segmen PA 212 justru menurun setelah Ijtima' Ulama II, yaitu 16,7 persen. Padahal berdasarkan survei di Agustus 2018 sebesar 27,8 persen.

Menurut Ardian, dukungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Prabowo-Sandiaga justru menurun setelah Ijtima' Ulama II, yaitu di Agustus 2018 sebanyak 27 persen. Sedangkan berdasarkan hasil survei September 2018 sebesar 26,1 persen.

"Hal sebaliknya terjadi di pasangan Jokowi-Ma'ruf, pada Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 54,7 persen dan di September 2018 naik menjadi 55,5 persen," katanya.

Dari dukungan segmen yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga meningkat, dari sebelum di Agustus 2018 sebesar 38,8 persen. Sedangkan di September 2018 menjadi 50 persen.

Sementara itu dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf dari segmen yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah justru menurun, yaitu di Agustus 2018 sebesar 43,5 persen. Sedangkan di September 2018 sebesar 35,7 persen.

"Lalu dari segmen yang ingin Indonesia khas Pancasila, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga menurun, yaitu Agustus 2018 sebesar 30,4 persen menjadi 29,8 persen di September 2018. Sementara di pasangan Jokowi-Ma'ruf meningkat dari Agustus 2018 sebesar 54,2 persen menjadi 54,8 persen," katanya.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan pada 14-22 September 2018 dengan menggunakan metode tatap muka langsung menggunakan kuesioner terhadap 1200 responden di 34 provinsi.

Survei tersebut menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 2,9 persen.

Baca juga: Ijtima ulama II pastikan dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Baca juga: TKN: Ijtima II GNPF tak pengaruhi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018