Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono menghadiri konser "Virtues of Soliidarity" dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-62 RI di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Selasa malam. Presiden sebagai tamu kehormatan hadir tepat pukul 20.00 WIB dengan mengenakan jas warna hitam, sedangkan Ibu Ani menggenakan pakaian kebaya biru muda dengan selendang hijau. Presiden didampingi pula Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, dan mantan Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben), Subroto, yang juga pengurus "Bima Sena", masyarakat pertambangan dan energi, sebagai penyelenggara acara konser. Dengan tema "Kepedulian kepada saudara sebangsa yang mengalami berbagai musibah bencana alam", konser menampilkan The Jakarta Chambers Orkestra di bawah konduktor Avip Priyatna. Konser didukung soprano terkemuka Indonesia seperti Aning katamsi, tenor muda berbakat Sarman Purnama, serta paduan suara Batavia Madrigal Singers. Bagian pertama konser diawali The Jakarta Chambers Orchestra yang mempersembahkan Egmont Overture op 84 karya komposer Ludwig von Bethoven disusul klarinet concerto 1 karya Carl Maria von Weber yang dibawakan klarinet ternama Indonesia Nini Aryo Wijaya. Tepukan tangan penikmat konser yang umumnya datang dari kalangan atas membahana panjang di ruang berukuran sekitar 40 x 50 meter itu ketika setiap karya komposer selesai disajikan. Pada bagian kedua atau puncak konser menampilkan karya-karya komposer dan seniman Indonesia, seperti Maladi, Guruh Soekarnoputra dan Yazeet Jamin. Konser "Nyiur Hijau" karya Maladi aransemen Isra Destiwi memadukan dua jenis suara, yakni soprano Aning Katamsi dengan tenor Sarman Purnama bersama paduan suara Batavia Madrigal Singers. Lagu "Nyiur Hijau" menggambarkan keindahan alam dan keragaman budaya Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga dan penuh kedamaian tanpa membedakan suku, agama, aspirasi politik. Menggenapi semangat Bhinneka Tunggal Eka, paduan suara Batavia Madigal Singers yang mengenakan pakaian adat menyanyikan rangkaian lagu-lagu nusantara. Empat karya lagu gubahan Guruh Soekarnoputra, seperti "Symphoni Raya", "Indonesia Jiwaku", "Melati Suci" dan "Untukmu Indonesia Ku" juga disembahkan. Karya putra Presiden Pertama RI, Soekarno, itu seakan menjadi sumber inspirasi dan menggugah semangat serta meningkatkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bangsa. Sebagai acara pamungkas, seluruh musisi dan pendukung konser membawakan lagu "Tanah Air Ku" dengan mengajak seluruh hadirin ikut menyanyikan lagu karya Ismail Marzuki tersebut. Acara berakhir pukul 22.15 WIB yang ditandai dengan penyerahan karangan bunga kepada pimpinan The Jakarta Chamber Orchestra. Direktur program Bima Sena, Vitria S. Passan, mengatakan bahwa konser kemerdekaan itu dimaksudkan mengajak bangsa Indonesia menatap ke depan penuh semangat dan tabah untuk bangkit kembali dari musibah yang silih berganti. "Kemalangan akan makin menguatkan daya tahan bangsa menghadapi cobaan, bukan memperlemah," ujarnya. Sebagai ungkapan kepedulian penyelenggara, diutarakannya, sebagian dana hasil konser disisihkan untuk kegiatan pendidikan anak-anak yang butuh bantuan akibat bencana alam, dan untuk merehabilitasi fasilitas sekolah, perpustakaan dan taman-taman bacaan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007