kami akan konsentrasi membantu evakuasi, mendata kebutuhan di lapangan, dan menggelar aksi pelayanan medis di sejumlah titik
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga nirlaba Dompet Dhuafa sudah mendirikan Pos Induk Dompet Dhuafa di Jalan Kimajah, Kelurahan Besusu, Kecamatan Palu Timur, untuk memudahkan koordinasi antarrelawan dalan hal penanganan bencana.

"Tim relawan sudah tiba di lokasis bencana, baik via darat, laut, dan udara. Selanjutnya, kami akan konsentrasi membantu evakuasi, mendata kebutuhan di lapangan, dan menggelar aksi pelayanan medis di sejumlah titik," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi drg Imam Rulyawan saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Ia juga  mengatakan, hari ini, relawan Dompet Dhuafa bersama pihak Forum Organisasi Zakat (FOZ) juga memberangkatkan relawan tambahan, bersama bantuan logistik seperti popok bayi, pakaian dalam, makanan, air mineral, susu dan makanan bayi, sarung dan selimut, hingga pembalut, dengan total logistik senilai Rp10 juta.

Baca juga: Dompet Dhuafa terjunkan tim respons ke Donggala

Saat ini, Imam menambahkan, pihaknya juga tengah melakukan mobilisasi kendaraan dan fasilitas terkait untuk mendukung penanganan bencana di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

"Bantuan yang saat ini dilakukan yaitu mobilisasi rescue (sarana penyelamatan), mobilisasi tim medis dengan bantuan obat-obatan, mobilisasi kendaraan taktis, mobile klinik dan memobilisasi dapur umum," katanya. 

Saat ini, menurut dia, dalam kondisi yang gelap gulita akibat jaringan listrik yang masih mengalami gangguan, tim relawan kemanusiaan Loves Dompet Dhuafa melakukan koordinasi untuk menentukan titik pencarian korban hingga mobilisasi bantuan. "Masih banyak korban yang hingga belum ditemukan termasuk korban yang berada di Hotel Roa-Roa Palu," jelas Imam.

Hingga Minggu (30/9), Dompet Dhuafa telah mengerahkan tiga tim respon, lima petugas medis, tiga relawan, dan satu tim khusus untuk komunikasi yang bertugas menyampaikan dan menyebarkan informasi terbaru mengenai penanganan bencana ke masyarakat.
Relawan Dompet Dhuafa membantu proses evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan puing bangunan akibat gempa bumi di Kota Palu, Jumat (28/9). (Humas Dompet Dhuafa)

"Sesaat setelah bencana terjadi, Jumat, Dompet Dhuafa juga telah menyiapkan relawan Psychological First Aid (PFA), dan melatih seluruh pegawai untuk memiliki keahlian di bidang psiko-sosial demi membantu korban, khususnya terkait pemulihan trauma," terang Imam.

"PFA ini disiapkan untuk menyiapkan kaderisasi relawan untuk terjun ke lokasi-lokasi bencana serta konflik dengan tujuan memulihkan kondisi psikososial masyarakat akibat bencana atau konflik yang terjadi di wilayah tertentu seperti melakukan berbagai program pendampingan lebih lanjut secara psikologis agar masyarakat menjadi lebih berdaya, membuat beragam kegiatan di waktu luang yang melibatkan interaksi sosial dengan keluarga dan masyarakat lebih baik dan memberikan dukungan psikologis lanjutan untuk kasus-kasus trauma yang ditemui," jelas Imam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Senin, jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan Tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala mencapai 844 orang. 

Sementara itu, 16.732 jiwa mengungsi, 540 orang dikabarkan luka berat, serta ribuan bangunan, mulai dari rumah, gedung, hotel, infrastruktur, dan fasilitas publik turut rusak berat.


Gempa bumi dan Tsunami menerjang Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (28/9).

Baca juga: Satu orang diselamatkan dari reruntuhan Hotel Roa-roa
Baca juga: Kemensos buka tujuh dapur umum di Palu
Baca juga: Kemensos minta pengawalan distribusikan bantuan

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018