Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian mencatat sebanyak sembilan pabrik gula baru akan dibangun terintegrasi dengan lahan tebu dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2009. Dirjen Perkebunan, Departemen Pertanian, Ahmad Manggabarani, di Jakarta, Rabu, mengatakan empat pabrik baru merupakan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Banyuwangi (Jawa Timur), PTPN X di Nusa Tenggara Timur, PT RNI di Garut (Jawa Barat), dan PTPN IX di Kendal (Jawa Tengah). Investasi pabrik gula baru lainnya akan dilakukan oleh perusahaan swasta, termasuk Astra Agro Lestari yang akan membangun pabrik gula di Goa dan Takalan (Sulawesi Selatan/Sulsel) dengan kapasitas 10 ribu ton dam luas lahan 20ribu Hektar serta Sinar Mas di Sinjai, Sulsel dengan kapasitas 5-7 ribu TCD (ton cane per day/ton tebu per hari) dengan lahan 10-14 ribu hektar. Selain itu, ada rencana investasi pabrik gula di Sumatera Barat (5.000 TCD), di Kalimantan Barat (3.000 TCD), dan Jawa Timur (3.000 TCD). "Biasanya mereka inventarisasi lahan dulu. Kalau Astra baru dalam tahap membebaskan lahan. Perusahaan yang di Sumatera Barat sudah mulai penanaman dan yang di Kalimantan Barat sudah selesai studinya," tambahnya. Menurut dia, nilai investasi untuk membangun pabrik gula rata-rata 100ribu dolar AS per 1.000 ton produksi gula. Deptan menargetkan produksi gula dalam negeri perlu ditingkatkan sebanyak 1 juta ton dalam tiga tahun mendatang untuk memenuhi kebutuhan gula nasional. Dengan peningkatan produksi sebesar 1 juta ton tersebut maka pada 2009 produksi gula nasional diharapkan sebesar 3,3 juta ton. Sementara itu, produksi gula nasional pada 2007 diperkirakan masih rendah yaitu sekitar 2,35 juta ton gula kristal/hablur. Untuk mewujudkan produksi gula 3,3 juta ton atau lebih diperlukan tambahan areal seluas 53.966 hektar (ha) dari 408.885 ha pada 2007 menjadi 462.851 ha pada 2009. Sedangkan tambahan tebu digiling yang diperlukan mencapai 6,86 juta ton dari semula 30,31 juta ton menjadi 37,17 juta ton. Sementara untuk rendemen harus ditingkatkan dari 7,77 persen pada tahun ini menjadi 8,23 persen pada 2009 atau naik 0,46 persen. Pemenuhan target produksi tahun 2009 sebesar 3,3 juta ton atau kekurangan sekitar 240 ribu ton akan dipenuhi dengan pembangunan minimal empat unit pabrik gula baru dengan kapasitas masing-masing 5.000 TCD, areal seluas 46.400 hektare serta pembiayaan sebesar Rp10,2 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007