Anggota melihat ada mayat mengambang di sekitar dermaga Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu
Makassar (ANTARA News) - Kapal Angkatan Laut (KAL) Suluh Pari I-6-6.0 yang telah berlayar menuju Palu, Sulawesi Tengah dengan membawa bantuan logistik serta sukarelawan menemukan jenazah mengambang dan mengevakuasinya dari perairan Palu.

 "Anggota melihat ada mayat mengambang di sekitar dermaga Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu dan beberapa anggota kemudian langsung bergerak untuk mengevakuasinya," ujar Kepala Dinas Penerangan Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan anak buah kapal (ABK) dari KAL Suluh Pari bersama dengan KAL Birang serta KRI lainnya selama beberapa waktu pulang pergi Makassar dan Palu untuk mengantar sukarelawan, logistik dan pengungsi.

Kapten Suparman menyatakan beberapa ABK yang melihat jenazah itu kemudian mengambil kapal mesin dan langsung menuju ke lokasi untuk mengangkat jenazah tersebut sambil berkoordinasikannya dengan pihak terkait lainnya.

"Jadi, jenazahnya diangkat di masukkan dalam kantong dan dibawa menuju dermaga. Nanti jenazah ini akan diserahkan kepada Badan SAR atau BPBD untuk proses identifikasi," katanya.

Suparman berdasarkan laporan dari Komandan KAL Suluh Pari Kapten Laut (P) Teguh menyatakan jika jenazah yang dievakuasi itu berjenis kelamin perempuan dengan kondisi yang sudah membengkak.

Beberapa tanda-tanda yang dilihat dari badannya yakni memakai celana jins hitam, jam tangan stainless dan kuku yang di cat warna merah.

"Diperkirakan, korban ini terhempas oleh dahsyatnya bencana gempa dan tsunami yang terjadi ke arah pantai sehingga terdampar sampai di dermaga Lanal Palu ini," terangnya.

Usai proses evakuasi, pihak Lanal Palu kemudian meneruskannya kepada Badan SAR serta BPBD untuk dilaksanakan proses evakuasi dan identifikasi lebih lanjut terhadap mayat perempuan tersebut.

Baca juga: Sebagian korban gempa Palu hangus terbakar
Baca juga: Isak tangis warnai kedatangan jenazah atlet paralayang

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018