Munich, (ANTARA News) - Bayern Munich harus tetap menjaga kesederhanaan jika mereka ingin mengembalikan dominasi seperti awal musim setelah ditahan imbang 1-1 di kandang sendiri saat menghadapi Ajax Amsterdam di penyisihan Liga Champions pada Selasa, demikian menurut pelatih Niko Kovacs.

"Kami harus kembali ke permainan dasar, bermain duel, memainkan lebih sedikit umpan-umpan tidak akurat, dan membiarkan bola mengalir," kata pelatih asal Kroasia itu, merujuk kepada ke Ajax sebagai contoh untuk patut diikuti.

"Lawan menunjukkan kepada kami bagaimana melakukannya. Sekarang kami harus berkaca lagi, yaitu melihat wajah yang menang dalam tujuh pertandingan pertama musim ini."

Dengan hasil imbang tersebut, berarti juara Jerman yang biasanya konsisten dan dominan itu telah melewati tiga pertandingan tanpa kemenangan setelah sebelumnya juga ditahan Augsburg dan dikalahkan Hertha Berlin di Bundesliga.

"Ini bukan apa yang kita bayangkan, bukan yang saya bayangkan secara pribadi, dan ini jelas bukan pertandingan yang baik bagi kami," kata Kovac kepada wartawan.

"Kami bermain negatif, lawan kami selalu lebih cepat dalam menguasai bola, kami hanya memainkan terlalu banyak umpan buruk, kami menginginkan terlalu banyak hal, terlalu cepat dalam membangun dan kehilangan bola dan kemudian kehilangan percaya diri."

Kovacs mengatakan hasil imbang itu kemudian akhirnya harus dianggap sebagai "titik kemenangan".

Bayern memulai perjuangan di penyisihan Liga Champions Grup E dengan kemenangan tandang 2-0 atas Benfica dan berbagi tempat teratas bersama Ajax di puncak klasemen dengan empat poin.

Tetapi kekhawatiran mereka adalah untuk segera menemukan bentuk permainan mereka saat menjamu Borussia Moenchengladbach di Bundesliga pada Sabtu mendatang.

Di klasemen Bundesliga, Bayern berada di posisi kedua, satu poin di belakang pemimpin Borussia Dortmund.

(Uu.A032

Baca juga: Ajax curi satu poin dari kandang Bayern Muenchen
Baca juga: Pratinjau Grup E, Bayern berharap tidak kembali tersandung

Pewarta: -
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018