jika mal tersebut kembali buka, perekonomian masyarakat  akan kembali bergeliat
 Palu  (ANTARA News) - Pengusaha mal Sulawesi Tengah Karman Karim mengungkapkan komitmennya untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat Kota Palu pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan membuka kembali Palu Grand Mall.

"Target saya dua minggu ke depan sudah bisa dibuka," kata dia di Palu, Jumat.

Dia mengatakan untuk pertama kali pascagempa dan tsunami, Palu Grand Mall akan membuka bazar bahan pokok dengan harga murah sehingga bisa terjangkau oleh warga yang saat ini sedang dilanda bencana.

Pemilik Palu Grand Mall itu mengatakan gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) petang tersebut tidak meluluhlantakkan mal miliknya sehingga secara konstruksi masih layak untuk digunakan kembali.

"Sebagian yang rusak itu hanya lantai dasar karena dihajar tsunami. Tapi lantai atas kan tidak apa-apa," katanya.

Pada lantai dua, tiga, dan empat mal itu, kata Karman, tidak mengalami kerusakan berat sehingga hanya butuh penataan kembali interiornya.

Karman mengatakan pembersihan mal sudah dilakukan sejak tiga hari terakhir sehingga diperkirakan dalam waktu dua minggu ke depan, mal terbesar di Kota Palu itu sudah bisa beroperasi kembali.

"Ini bukan soal bisnis, tapi kita mau perekonomian di kota yang kita cintai ini segera kembali bangkit," katanya.

Sambil membersihkan dan menata kembali desain interior mal tersebut, pihak manajemen juga menunggu pasokan barang dari distributor.

Namun, kata dia, jika pasokan barang nantinya lambat sementara mal sudah siap beroperasi maka sebagian barang dari mal Poso akan didatangkan ke Palu Grand Mall untuk mengisi kekosongan.

Dia mengatakan jika mal tersebut kembali buka, perekonomian masyarakat  akan kembali bergeliat pascagempa dan tsunami.  "Ayo kita sama-sama membangun kembali ekonomi di daerah kita," ajaknya.

Karman menyatakan prihatin dengan dampak gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi tersebut, terutama terkait dengan tindakan kriminalitas yang dilakukan oknum warga yang tidak bertanggung jawab dengan menggondol barang-barang elektronik, otomotif dan mebeler di pusat perbelanjaan modern tersebut.

"Secara pribadi saya bersyukur karena kita bisa menyaksikan kekuasaan Allah dengan tanah goyang. Itu baru cobaan kecil, bagaimana kalau gunung-gunung berterbangan seperti kapas," katanya.

Dirinya mengaku sedih karena bencana yang mestinya menjadi pelajaran untuk umat manusia tersebut, justru dimanfaatkan oknum-oknum tertentu melakukan kegiatan kriminal dengan mengambili barang-barang yang tidak sepantasnya diambil untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari selama di pengungsian.

Baca juga: Ratusan orang terjebak dalam mal, hotel yang ambruk di Kota Palu
Baca juga: Toko dan bank di Donggala mulai buka sepekan pascagempa


 

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018