Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menegaskan akan fokus pada upaya mempertahankan stabilitas dan memantapkan kredibilitas untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Demikian disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI, Budi Mulya, di Jakarta, Kamis, saat menyampaikan hasil kesimpulan Forum Strategis (Forstra) Bank Indonesia 2007 yang dilaksanakan selama dua hari sejak Rabu (29/8). Kesimpulan Forstra itu, menurut Budi, sejalan dengan "Destination Statement" BI untuk pencapaian hingga tahun 2008. Dalam rangka mendorong terwujudnya "destination statement" itu, BI menyatakan kembali empat komitmen keberadaan BI sebagai elemen bangsa, yaitu menjaga agar eksistensi BI selalu dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia. Kedua, agar BI menjadi bagian dari solusi berbagai masalah yang terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh penjuru negeri. Ketiga, agar BI senantiasa menjadi "source of advice of the last resort" yang dapat diakses oleh semua elemen bangsa. Dan keempat, agar BI senantiasa optimal dalam kinerja, dan selalu mengedepankan keputusan-keputusan yang rasional demi menjaga kepentingan bangsa dan kesatuan nasional dalam jangka panjang. "Empat komitmen tersebut secara nyata akan diwujudkan dalam langkah-langkah terobosan untuk mendorong sektor riil, misalnya dengan me-review ketentuan-ketentuan agar dapat lebih `market friendly`, namun tetap memperhatikan aspek prudensial," kata Budi. Selain itu, BI juga akan menjembatani jarak pemisah info antara bank dengan dunia usaha, misalnya dengan menyediakan Data Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) untuk membantu pelaku ekonomi dalam mengidentifikasi kegiatan usaha potensial di daerah, serta mendorong optimalisasi lembaga keuangan untuk tujuan khusus, misalnya jangka panjang dan sektor tertentu. BI, lanjutnya, juga akan tetap berupaya memelihara Stabilitas Sektor Keuangan (SSK) antara lain dengan meningkatkan kompetensi pengawas, mendorong penyelesaian RUU Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK), serta implementasi Manajemen krisis dan "contingency plan". Selain itu, BI juga akan mempersiapkan diri untuk Financial Sector Assesment Program (FSAP) maupun ASEAN Economic Community 2015. "Pada tahun-tahun ke depan BI akan terus mengoptimalkan kualitas "aktiva tak kentara" (intangible assets) untuk mendukung pencapaian kinerja Bank Indonesia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan disertai pemerataan sebagaimana diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Forstra Rabu kemarin. Untuk jangka menengah panjang, Forstra juga telah menetapkan "destination statement" untuk lima tahun ke depan hingga 2013 yaitu ?menjadi lembaga yang lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, sebagai hasil dari penguatan integritas kelembagaan, peningkatan kemitraan strategis dan optimalisasi kinerja melalui kebijakan yang efektif dan efisien?. Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka Forstra menyampaikan pujian dan penghargaan atas kerja keras Bank Indonesia dan kalangan perbankan dalam mereformasi dan merestrukturisasi perbankan setelah terjadinya krisis keuangan. "Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada keluarga besar BI dan perbankan yang dalam kurun waktu 10 tahun telah berjuang keras melakukan konsolidasi, reformasi dan restrukturisasi perbankan baik sistem `policy` maupun langkah dan tindakan yang hasilnya bisa kita rasakan belakangan ini," katanya. Menurutnya, jerih payah dunia perbankan yang dimotori Bank Indonesia dalam proses reformasi dan restrukturisasi berada dalam posisi `on track` dan telah menghasilkan sejumlah capaian dan kemajuan. (*)

Copyright © ANTARA 2007