Jakarta (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) pada tahun ini melakukan investasi sebesar Rp8,4 miliar untuk mengembangkan pabrik pupuk organik di tanah air. Direktur Pemasaran PT Pusri Bowo Kuntohadi di Jakarta, Jumat mengatakan, pabrik pupuk organik tersebut akan dibangun di Nagreg Jawa Barat, Tulungagung dan Lumajang Jawa Timur. "Pembangunan pabrik pupuk organik ini untuk mendukung program Deptan pemakaian pupuk berimbang," katanya usai mendampingi Dirut PT Pusri bersama jajaran BUMN tersebut bertemu dengan Menteri Pertanian di Gedung Deptan. Bowo mengatakan, pabrik pupuk organik yang memiliki kapasitas produksi sebesar 3.300 ton/unit per tahun tersebut nantinya akan mengolah sampah sebagai bahan baku. Pembangunan setiap pabrik pupuk organik tersebut, tambahnya, memerlukan biaya investasi sebanyak Rp2,8 miliar. "Dana pembangunan pabrik tersebut semuanya berasal dari internal Pusri," katanya. Pembangunan tiga pabrik pupuk organik yang ditargetkan dapat beroperasi akhir 2007 tersebut, menurut dia, untuk melengkapi pabrik sejenis yang telah beroperasi di Palembang. Dikatakanya, saat ini penggunaan pupuk kimia untuk pertanaman padi dinilai sudah sangat berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan tanah dan menurunkan tingkat kesuburan lahan. Oleh karena itu, tambahnya, untuk mengembalikan kesuburan pemerintah melakukan program pemupukan berimbang yakni dengan menggunakan pupuk organik sebagai pelengkap pupuk kimia. Menyinggung harga jual pupuk organik produksi PT Pusri, Bowo mengatakan, nantinya harge eceran tertinggi (HET) pupuk organik tersebut sebesar Rp1.000/kg lebih rendah dari HET pupuk urea Rp1.200/kg. Hal itu, lanjutnya, penggunaan pupuk organik pada umumnya memerlukan jumlah yang sangat tinggi per hektarnya sehingga harga jualnya harus lebih rendah dari pupuk kimia agar tidak memberatkan petani. Dia mencontohkan setiap hektar penggunaan pupuk urea sekitar 300 kg sedangkan pupuk organik bisa mencapai 2 ton. Menyinggung sistem distribusi pupuk organik hasil produksi ketiga pabrik tersebut, Bowo mengatakan, nantinya berbeda dengan pola distribusi pupuk kimia saat ini, karena pabrik pupuk organik dibangun dekat sumber bahan baku serta dekat petani yang memerlukan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007