Denpasar (ANTARA News) - Bali mampu memproduksi dua jenis mani beku untuk mendukung program kawin suntik (inseminasi buatan) bagi pengembangbiakan pada ternak sapi dan babi. "Kedua mani beku yang diproduksi secara massal itu untuk mempercepat meningkatkan mutu genetik ternak sapi dan babi yang menjadi piaraan masyarakat Bali," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Peternakan Propinsi Bali, Ir Putu Sumantra, M.APP,Sc di Denpasar Sabtu. Ia mengatakan, IB untuk kawin suntik pada ternak sapi diprodusi di Baturiti, Kabupaten Tabanan sejak 2001 hingga sekarang dan mani beku untuk babi di Desa Buruan, Kabupaten Gianyar. "Kedua init produksi semen beku tersebut telah berproduksi dengan baik, perioritas utama untuk memenuhi kebutuhan peternak setempat, disamping memenuhi pesanan dari sejumlah daerah di Indonesia," kata Sumantra. Sumantra menambahkan, produksi semen beku pada babi unggul dirintis sejak tahun 1993, namun proses produksinya baru mulai tahun 2003.Produksi setiap tahunnya kini rata-rata 7.500 kantong. Masing-masing kantong untuk memenuhi satu kali kawin suntik pada ternak babi. Semen beku yang diproduksi adalah babi unggul eks impor dari Australia, jenis landrace (putih, telinga rebah), large whiten (putih, telinga berdiri), duroc (coklat) dan hampshire (hitam belang putih pada punggung). Jumlah pejantan sebagai sumber semen sebanyak 12 ekor dan jumlah itu bisa ditambah sesuai jumlah mani beku yang ingin dihasilkan. Proses produksi semen cair babi unggul tersebut akan terus ditingkatkan di masa-masa mendatang untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun pesanan dari berbagai propinsi di Indonesia, kata Sumantra. (T.I006/B/I005/I005) 01-09-2007 07:01:26 NNNN

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007