Denpasar (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan, Aburizal Bakrie menegaskan, kasus flu burung (avian influenza/AI) yang merebak di Indonesia penularannya masih terbatas dari unggas ke manusia, sehingga belum ditemukan kasus dari manusia ke manusia lain. "Satu pun dari 104 kasus AI, 84 orang diantara meninggal tidak ditemukan penularan virus dari manusia ke manusia," kata Aburizal Baktrie, di Jembrana 80 km barat Kota Denpasar, Minggu. Ketika mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemkab Jembrana, ia mengingatkan meskipun penularan virus dari unggas ke manusia agar tetap mendapat perhatian dan dapat ditangani secara tuntas. Upaya yang dilakukan Pemprov Bali khususnya Kabupaten Jembrana dalam menanggulangi AI cukup baik, meskipun masih perlu penyempurnaan dalam penanggulangannya. Penyemprotan yang dilakukan secara massal dan pemusnahan unggas yang terinfensi AI merupakan langkah tepat dalam mengantisipasi agar virus yang mematikan itu tidak meluas. "Berapa pun unggas yang dimusnahkan asal dibuatkan berita acaranya, pemerintah akan mengganti dengan nilai Rp12.500 per ekor," kata Bakrie dalam acara yang dihadiri kepala desa/lurah, camat dan tokoh masyarakat Kabupaten Jembrana. Pemprov Bali dalam mengantisipasi merebaknya kasus AI telah melakukan berbagai upaya antara lain penyemprotan secara massal, vaksinasi unggas dan melakukan pemusnahan terhadap unggas yang dicurigai tertular virus. Selain itu juga menutup perdagangan unggas dari luar Bali, baik dari Pulau Jawa maupun dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Dan pada pintu- pintu masuk Bali setiap kendaraan mendapat pemeriksaan secara ketat. Pemeriksaan itu dimaksudkan sebagai upaya pencegahan agar tidak ada unggas dan jenis burung lainnya yang terinveksi AI bisa lolos ke Pulau Dewata.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007