Jakarta, 23/10 (Antara) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sampai dengan kuartal ketiga 2018, akses internet menjangkau 2.451 lokasi di daerah tertinggal dan 306 di daerah lokasi prioritas perbatasan (lokpri) perbatasan.

Sebanyak 2.757 lokasi di daerah tertinggal dan perbatasan yang terjangkau akses internet itu baru 69 persen dari target pemerintah sebanyak 4.000 lokasi hingga 2019.

Rudiantara mengatakan dalam pemaparan 4 tahun kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa, alokasi bantuan akses internet paling banyak untuk sekolah, kantor pemerintahan, layanan kesehatan dan layanan publik.

"Kelak semua akses jaringan internet cepat dapat diperoleh secara gratis. Memang kebanyakan untuk sekolah, kantor desa dan juga puskesmas," tutur Menkominfo.

Sementara pembangunan base transceiver station (BTS) di daerah tertinggal, terluar dan terdepan serta lokpri perbatasan hingga Mei 2018 sebanyak 854 BTS.

Pembangunan infrastruktur komunikasi disebutnya penting untuk mewujudkan akses internet kecepatan tinggi hadir di semua kabupaten dan kotamadya.

"Targetnya pada 2019 sudah beroperasi semua. Salah satunya, bisa diinformasikan bahwa untuk pembangunan konstruksi infrastuktur di Morotai, sudah 99 persen," kata Rudiantara.

Sedangkan di Papua dan Papua Barat, Rudiantara mengatakan, target pembangunan infrastruktur untuk mengaktifkan akses internet cepat di 41 kabupaten, konstruksinya sudah mencapai 72-73 persen.

Ada pun untuk cakupan 4G hingga kuartal kedua 2018 61.700 desa kelurahan, 5.303 kecamatan, 423 kabupaten/kota dan 33 provinsi.

Terkait daya jangkau, Rudiantara mengatakan, di Jakarta sudah lebih baik dari Bangkok dan Kuala Lumpur, tetapi secara keseluruhan masih di belakang Malaysia dan Thailand.

Baca juga: Moeldoko buka pemaparan empat tahun kinerja Jokowi-JK

Baca juga: Mengenal Palapa Ring, penyatu telekomunikasi Indonesia

Baca juga: BAKTI targetkan Indonesia merdeka sinyal 2020

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018