Jakarta (ANTARA News) - Tim tuan rumah Indonesia secara mengejutkan nyaris mempermalukan tim kuat China ketika memaksa juara tiga kali ini bertarung sampai lima set sebelum akhirnya menyerah 2-3, dalam pertandingan Grup F Kejuaraan Bola Voli Asia Putra di Istora Senayan, Jakarta, Rabu. Didukung penuh sekitar 3.000 penonton, Indonesia tampaknya akan kalah mudah, setelah China yang merupakan salah satu favorit juara melaju 2-0 (25-16, 25-15) dan pertandingan sepertinya akan berjalan tiga set langsung. Namun pemain Indonesia yang dimotori kapten Erwin Rusni dan rata-rata hanya mempunyai tinggi badan 186 cm, kalah jauh dengan China yang rata-rata 195 cm, mampu bangkit untuk merebut dua set berikutnya dan menyamakan kedudukan 2-2. Pada set penentuan, China yang tampil sebagai runner-up setelah Jepang di Kejuaraan Asia 2005, tidak lagi memberikan peluang kepada tim tuan rumah untuk mengembangkan permainan. China yang tidak pernah tertinggal satu angka pun akhirnya melaju dan menutup perlawanan keras Indonesia dengan skor 15-10. Usai pertandingan, asisten pelatih Indonesia, Mahfud Irsyada mengakui bahwa ia tidak menyangka timnya bisa memberikan perlawanan seketat itu karena dari berbagai aspek, kemampuan China jauh diatas tim Indonesia. "Seperti yang katakan sebelumnya, peluang Indonesia bisa 30-70 dan ternyata yang terjadi adalah 45-55," kata Mahfud kepada wartawan usai pertandingan. Mahfud juga menambahkan bahwa dua set pertama, tim Indonesia bermain buruk, terutama saat menerima bola, sehingga sulit untuk membangun serangan. "Tapi pada dua set berikutnya, tim Indonesia mulai mengubah pola permainan dengan kombinasi permainan cepat. Strategi ini ternyata berhasil karena kita bisa merebut dua set untuk menyamakan kedudukan 2-2 dan memaksa rubber-set," kata Mahfud. "Meski akhirnya kalah, hasil pertandingan ini setidaknya bisa menaikkan semangat dan menambah motivasi pemain bahwa Indonesia sekarang ternyata bisa memberikan perlawanan sengit," katanya menambahkan. Sementara itu pelatih kepala China, Zhou Jinan juga mengakui bahwa mereka cukup kewalahan saat Indonesia mengubah pola permainan pada set ketiga dan keempat. "Pola bermain cepat seperti itu tidak cocok dan tidak disukai oleh pemain China. Blok-blok maupun serangan pemain Indonesia juga banyak yang menghasilkan angka. Indonesia adalah tim yang tangguh dan sulit dikalahkan," katanya. Zhou menambahkan, dari tiga pertandingan yang telah mereka lakukan, dua diantaranya harus dilalui melalui pertarungan lima set, dan satu lagi adalah saat mengalahkan Thailand, saingan terberat Indonesia di SEA Games. "Saya berharap pada pertandingan selanjutnya, kami bisa semakin baik," katanya sambil menambahkan bahwa tim China saat ini adalah tim yang dipersiapkan menuju Olimpiade Beijing 2008. Dengan kemenangan tersebut, China dipastikan tampil sebagai juara Pool E dengan tiga kemenangan tanpa kalah. Sementara tiga tim lainnya, masih bersaing untuk menempati posisi runner-up, yaitu Taiwan, Indonesia dan Thailand. Sementara itu pada pertandingan lainnya di Pool F, juara bertahan Jepang berhasil mengakhiri perlawanan Korea Selatan dengan skor 3-1 (25-16, 26-24, 21-25, 25-19). Grup F juga diisi oleh Australia, Korea dan Iran. Australia yang merupakan favorit juara, belum terkalahkan dan akan menghadapi Iran pada pertandingan terakhir, Rabu malam ini. Selain pertandingan di Istora Senayan, juga dilangsungkan pertandingan di Gedung Tenis Tertutup di Grup G dan H, yaitu untuk perebutan peringkat 9 sampai 16. (*)

Copyright © ANTARA 2007