Bogor  (ANTARA News) - Rumah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang atas nama Darwin Harianto (51) di Perumahan Vila Mutiara Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat ramai dikunjungi warga, Senin.

 Tenda berukuran 6 meter x 2 meter terpasang di depan rumah korban, kursi-kursi juga telah tersedia, warga satu per satu berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa.

 Nama Darwin Harianto masuk dalam daftar manifest penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, yang membawa 188 orang terdiri atas 181 penumpang, dan tujuh awak.

 Selain itu, SIM atas nama korban Darwin Harianto juga ditemukan oleh tim Basarnas di perairan Teluk Karawang.

 Abdul Halim (51) sahabat sekaligus kerabat terdekat korban Darwin Harianto menyebutkan, peristiwa kecelakaan tersebut diketahui pertama kali melalui pemberitaan di televisi.

 "Kebetulan Minggu kemarin (28/10) Pak Darwin sempat kasih tahu kalau dia mau ke Pangkal Pinang untuk urusan pekerjaan," kata Halim.

 Selain itu, Darwin juga sempat pamit ke Ketua RW akan berangkat ke Pangkal Pinang untuk urusan pekerjaannya. Padahal tiga hari sebelumnya, Darwin baru pulang dari Sorong, Papua, juga urusan pekerjaan.

 "Sempat ke Sorong selama 10 hari, baru pulang tiga hari lalu, istirahat di rumah, kemudian berangkat lagi ke Pangkal Pinang," katanya.

 Darwin dikenal baik oleh warga Perumahan Vila Mutiara Bogor sebagai Ketua RT 2, yang sudah satu tahun dijabatnya. Dikenal aktif dan sebagai inisiator di perumahan tersebut, pencetus terbentuknya Kelompok Usaha Pemberdayaan Sampah (KUPS) TPS 3R Mekarwangi.

 Korban Darwin tinggal di Perumahan Vila Mutiara Bogor Blok D1 Nomor 26, meninggalkan seorang istri bernama Lianawati Harianto (43) dan dua orang anak, yang pertama bernama Sekar duduk di SMP dan Gibran, balita usia tiga tahun.

 Menurut Halim, korban Darwin merupakan konsultan bidang lingkungan khusus untuk perkebunan sawit dari PT Almas Interconsultan.

 Korban berangkat ke Pangkal Pinang bersama dua staf laboratorium dari kantornya yang juga ikut jadi korban. Sebagai konsultan lingkungan, Darwin kerap berpergian ke luar kota.

 Informasi kecelakan yang dialami korban Darwin tersebar di grup warga perumahan Vila Mutiara Bogor. Istri korban dan anak korban histeris mendengarkan kabar tersebut.

 Halim mengatakan, istri dan kedua anak korban telah berangkat ke RS Kramatjati, Jakarta untuk keperluan autopsi jenazah.

 "Istri dan anak korban difasilitasi warga ke Kramatjati, juga didampingi lima pengurus RT lainnya, saat ini sudah ada di Jakarta," kata Halim.

 Saat ini rumah korban hanya dijaga oleh tetangga dan warga yang datang menyampaikan bela sungkawa.

 Warga semula berinisiatif menggelar doa bersama untuk keselamatan korban Darwin Harianto, sambil menunggu informasi resmi dari yang berwajib mengenai status korban.

 "Kami belum menggelar tahlilan, karena belum ada kabar pasti korban selamat atau maninggal dunia, jadi kami hanya mengadakan doa untuk keselamatan saja," kata Halim.

 Baca juga: Keluarga korban pesawat jatuh datangi Posko Pakisjaya, Karawang
Baca juga: Kerabat korban kecelakaan Lion Air berdatangan ke RS Polri
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018