Pangkalpinang (ANTARA News) - Sebanyak empat karyawan PT Timah Tbk menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Perairan Tanjung Karawang, Provinsi Jawa Barat, Senin pagi.

"Atas nama pribadi dan mewakili perusahaan, saya mengucapkan ikut berbela sungkawa atas insiden ini, duka mendalam kepada seluruh keluarga penumpang pesawat Lion Air," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Mohammad Riza Pahlevi dalam siaran pers yang diterima Antara di Pangkalpinang, Senin malam.

Ia mengatakan keempat karyawan PT Timah tersebut selalu bekerja penuh dedikasi dan kabar insiden itu tentu saja mengejutkan dirinya dan seluruh manajemen PT Timah. 

"Kita doakan bersama semoga Allah SWT melindungi para penumpang dan juga kepada tim Basarnas yang sedang bertugas diberikan kemudahan," ujarnya.

Baca juga: Badan SAR Nasional tegaskan masih cari kotak hitam Lion Air

Ia mengharapkan keluarga karyawan PT Timah yang menjadi korban musibah itu diberi ketabahan dan keikhlasan. "Mari kita panjatkan doa untuk rekan kita,," katanya.

Saat ini, dirinya beserta karyawan PT Timah masih menunggu kabar lebih lanjut dari Basarnas. "Informasi sementara yang didapat, selain empat karyawan PT Timah, ada lima rekan yang bertugas di RSBT," katanya.

Informasi yang diperoleh di lapangan, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat ini jatuh di sekitar Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat naas itu membawa 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi. Awak pesawat terdiri atas dua penerbang dan lima awak kabin.

Baca juga: Sudah 22 kantung jenazah Lion Air JT 610 masuk RS Soekanto

Baca juga: Basarnas angkat serpihan pesawat dan barang korban

Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018