Jakarta (ANTARA News) - Kurang dari 24 jam setelah kejadian, sudah 22 kantung jenazah kecelakaan pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin, sudah masuk RS Kepolisian Indonesia Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pesawat terbang itu membawa 189 orang, termasuk dua pilot dan lima awak kabin. 

Lokasi di mana pesawat terbang Boeing B-737-8 MAX dengan nomor registrasi PK LQP itu jatuh tidak terlalu jauh dari daratan, di perairan Laut Jawa di Tanjung Karawang, Jawa Barat, dengan kedalaman sekitar 35 meter. 

Perinciannya, tujuh kantung pada pukul 15:47 WIB, dua kantung (18:00 WIB), lima kantung (19:07 WIB), dan empat kantung (19:54 WIB), empat kantung jenazah datang berturut-turut pada 21:11 WIB, 21:22 WIB, 21:26 WIB dan 21:30 WIB. Keempat kantung jenasah terakhir itu dibawa empat mobil ambulans dari PMI dan TNI AL.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Kepolisian Indonesia Raden Said Sukanto, Edy Purnomo, mengatakan, 22 kantung jenazah itu bukanlah yang terakhir karena dari informasi terakhir dia dapat, masih ada satu kapal yang baru merapat dan satu kapal yang sedang dalam perjalanan ke Tanjung Priok dari TKP.

"Kemungkinan hari ini akan lebih dari 22 dengan adanya kabar ini. Kantung mayat proses evakuasi hari ini, sepertinya akan selesai di RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 01:00 WIB," kata Purnomo, Senin malam.

Kendati demikian dia menyebut tetap ada kemungkinan jumlah tersebut lebih besar jika opsi pencarian 24 jam dari Presiden Joko Widodo diinstruksikan.

"Itu pencarian hingga malam tadi, jika presiden perintahkan 24 jam kemungkinan akan terus bertambah dan kami terima," ujar dia.

22 kantung jenazah langsung dibawa ke ruang CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Kepolisian Indonesia Raden Said Sukanto, untuk dimasukkan ke ruangan pendingin demi kepentingan identifikasi Selasa pagi (28/10).
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018