Jakarta (ANTARA News) - Ayah dari pilot pesawat nahas Lion Air JT 610, Bhavve Suneja, mendatangi Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu siang untuk menyerahkan data antemortem (data fisik khas korban sebelum meninggal) dari sang pilot dan diambil sampel DNA.

Sang ayah yang mengenakan kemeja biru, datang sekitar pukul 16:08 WIB dengan ditemani empat anggota keluarga yang semuanya pria, dengan ditemani staf dari maskapai mendatangi Posko antemortem di RS Polri Kramat Jati.

Willy, staf dari maskapai Lion Air mengatakan sang ayah datang ke Jakarta, langsung dari India untuk menyerahkan sampel DNA-nya untuk keperluan investigasi dari Suneja yang merupakan pilot pesawat nahas Lion Air JT 610.

"Ayah yang pakai baju biru. Datang dari India langsung, untuk tes DNA," kata Willy selepas dari ruangan DVI RS Polri Kramat Jati, yang difungsikan sebagai posko antemortem.

Willy sendiri tidak memberikan waktu bagi para pewarta untuk mewawancarai sang ayah atau keluarganya atau untuk memberikan keterangan lebih lanjut termasuk soal nama sang ayah.

"Nanti saja keterangannya dari Humas Lion," kata Willy sambil berlalu meninggalkan rombongan wartawan.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.

Pesawat itu sendiri dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.

Baca juga: RS Polri butuh data khas korban Lion untuk periksa DNA
Baca juga: Keluarga korban berangkat ke Jakarta untuk mudahkan identifikasi
Baca juga: 151 keluarga korban LION JT 601 menanti kepastian identifikasi DNA
Baca juga: DVI Polri ambil sampel DNA dari 147 keluarga korban JT 610

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018