Batu (ANTARA News) - Siswa-siswa SD Muhammadiyah IV di jalan Welirang kota Batu, Jawa Timur yang merupakan sekolah Munir, aktivis HAM yang meninggal dalam perjalanan ke Belanda pada tanggal 7 September 2004 lalu, mengadakan upacara bendera setengah tiang serta menggelar aksi teatrikal. Salah satu guru SD Muhammadiyah IV yang juga guru Munir, Farida, di Batu, Jumat mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengenang tiga tahun kematian Munir. Pada waktu sekolah, Munir merupakan murid yang mempunyai kemampuan tinggi dan mempunyai sifat yang periang serta suka membantu teman-temannya. "Saya ingat sekali saat membimbing dia. Dia (Munir red), sering membantu teman-temannya, yang jelas dia suka bergaul dengan siapa saja," kata guru Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah itu. Menurut dia, aksi yang dilakukan oleh sekolah merupakan bentuk perhatian sekolah pada sosok almarhum Munir, yang hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa menangkap `aktor` di balik kematian aktivis HAM tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan, selain melakukan upacara bendera, sekolahnya mengadakan aksi teatrikal yang melibatkan siswa-siswi yang menggambarkan situasi Indonesia saat ini. Pada akhir kegiatan diisi dengan pembacaan puisi oleh salah satu siswa serta menulis surat pada Presiden Susilo Bambang Yudoyono. "Kami ingin meniru langkah dia (Munir red) sebagai aktivis HAM. Kami berharap pembunuhnya segera ditangkap olah aparat kepolisian," kata Fiandwika salah satu murid SD Muhammadiyah IV kota Batu. Guna mendukung kegiatan mengenang tiga tahun kematian aktivis HAM Munir, SD Muhammadiyah IV kota Batu, juga memasang poster Munir semasa hidupnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007