Jakarta, (ANTARA News) - PT Angkasa Pura II (Persero) merencanakan untuk mengelola Clark International Airport di Manila, Filipina.

"Kita juga ingin masuk ke regional. Kita punya pengalaman 30 tahun, track record mumpuni, dan secara keuangan mampu," ujar Direktur keuangan Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan Filipina membuka jalan bagi investor untuk mengelola dan mengembangan bandara Clark International bekas pangkalan udara perang dengan Amerika Serikat.
"Filipina membuka tender internasional, kita mau ikut. Tender sedang dimulai, Pak Awal (Muhammad Awaluddin - Direktur Utama PT Angkasa Pura II) berangkat ke Manila, Filipina," katanya.

Ia mengemukakan pihaknya menggandeng Grup Airasia dan perusahaan swasta di Filipina untuk bersama-sama mengelola Clark International Airport di Manila, Filipina.
"Kita akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dan mengajukan dokumen tender. Peserta tender salah satunya ada Zurich Airport dan Changi Airport," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp350 miliar atau setara dengan 35 persen dalam perusahaan patungan itu. 


Baca juga: Terminal di bandara Filipina "terburuk di dunia"
Baca juga: AP I siapkan Rp500 miliar kembangkan tiga bandara
Baca juga: Adi Soemarmo jadi percontohan bandara ramah lingkungan dunia


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018