New York (ANTARA News) - Roger Federer harus berpikir ulang untuk menghadapi Novak Djokovic di final AS Terbuka, setelah mengalahkan Nikolay Davydenko 7-5, 6-1, 7-5 sekaligus melaju ke final grand slam untuk ke-10 kalinya secara berturut-turut, Sabtu. Djokovic (20), unggulan ketiga, akan tampil untuk pertamakalinya di final grand slam pada Minggu setelah menaklukkan petenis Spanyol David Ferrer di semifinal 6-4, 6-4, 6-3. "Saya harus mengakui bahwa saya benar-benar terkesan dengan permainannya. Saat seusia dengannya, saya belum pernah mendapat hasil seperti itu," kata petenis nomor satu dunia asal Swiss itu. "Final grand slam pertama. Tentunya, hal itu adalah kesempatan besar baginya." Federer, mengincar gelar grand slam ke-12 untuk bergabung dengan Roy Emerson di peringkat kedua di belakang Pete Sampras yang mengoleksi gelar terbanyak (14 gelar), kalah pada pertemuan terakhirnya dari Djokovic yang memiliki pukulan keras dari baseline di final Montreal Masters. "Ia bermain baik, maksud saya, dari baseline. Saya harus mengakui ia sangat konsisten. Ia bermain sangat efektif dengan forehandnya. Ia memukul bola dengan sangat bagus," kata Federer yang memenangi empat pertemuan awal atas Djokovic. Montreal Masters adalah turnamen yang sangat "magis" bagi petenis Serbia itu karena ia mengalahkan Andy Roddick, Rafael Nadal dan Federer sebelum merengkuh gelar. "Tentunya ia akan tampil percaya diri. Saya tahu itu. Ia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya ingat pertemuan pertama kami di Monaco. Saya mengalahkannya dalam tiga set. "Tetapi ia mengalami kemajuan pesat dan benar-benar meningkatkan permainannya," kata Federer, seperti dilaporkan Reuters. Federer mengingat debutnya di final grand slam saat berusia 21 tahun di Wimbledon. "Saya bermain melawan (petenis Australia, Mark) Philippoussis yang saat itu baru saja pulih dari cedera. Wimbledon selalu menjadi prioritas utama saya. Saya selalu bermimpi memenanginya. Jadi bagi saya, ada banyak tekanan. "Saya ingat, waktu itu saya merasa sangat gugup menjelang pertandingan, berharap menang. Karena saya juga difavoritkan. Itulah bagian yang paling sulit. Saya pikir, akan lebih mudah jika Anda tidak menjadi favorit untuk final pertama Anda." Federer mengatakan, kondisi fisiknya sangat baik, dan hal itu sangat penting mengingat tidak ada waktu istirahat satu hari sebelum final. "Saya merasa sangat baik. Itulah hal terpenting saat ini, tepat sebelum final. Saya tahu harus bermain seperti apa saat menghadapinya. Saya berharap bisa melakukan yang terbaik dan berharap dapat menang besok." Sangat mujur Davydenko yang frustrasi merasa telah bermain baik tetapi dalam pandangannya, Federer terlalu mujur sekaligus bermain sangat bagus saat pertandingan semifinal AS Terbuka yang diwarnai angin kencang itu. "Terkadang, ia mendapat kemujuran," kata unggulan keempat itu. Davydenko membukukan sebuah break poin untuk bisa unggul 4-1 pada set pertama, tetapi Federer berhasil bertahan dan merebut set tersebut. Petenis Rusia itu juga merebut dua set poin pada game ke-10 set ketiga, tetapi melakukan kesalahan dengan backhand dan forehandnya sehingga memberi ruang kepada Federer untuk keluar dari tekanan. "Anda tidak tahu bagaimana angin mempengaruhi permainan," katanya atas angin yang terus bertiup. "Saya mengarahkan bola ke garis, tetapi angin membuatnya melenceng ke kanan. Anda tidak memiliki kesempatan. Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. "Saya pikir, Federer selalu mujur," kata Davydenko yang sepertinya harus memikirkan ulang kesialannya saat harus menghadapi seorang petenis seperti Federer yang telah mengalahkan petenis Rusia itu untuk ke-10 kalinya. "Di banyak poin, saya terkejut dengan pukulannya. Terkadang, ia melakukan slice silang yang bagus. "Terkadang saya mencoba membuatnya berlari dari kanan ke kiri, dan kemudian di beberapa poin ia bermain sangat bagus. Saya tidak mengerti bagaimana ia bisa melakukannya. "Ia berlari ke kanan dan kiri lapangan. Ia selalu bisa mengembalikan bola. Ia terkadang bermain sangat sempurna dan Anda kehilangan poin dan terkejut karena Anda tidak menyangka bahwa hal itu bisa dilakukan." Davydenko membukukan tiga kali break poin dalam satu servis pada set ketiga, tetapi hal itu tidak terlalu menggusarkan Federer. "Meski ia kehilangan servis, ia bisa berkonsentrasi untuk bangkit dan memenangi pertandingan. "Saya bermain sangat bagus hari ini. Pelatih saya mengatakan bahwa saya bermain baik. Terkadang, Anda hanya sial." Terutama jika Roger Federer adalah musuh yang harus Anda hadapi. "Head to head" Roger Federer (Swiss x1) vs Novak Djokovic (Serbia x3) 4-1 2007 Montreal (Keras) F Djokovic 7-6(7/2), 2-6, 7-6(7/2) 2007 Dubai (Keras) QF Federer 6-3, 6-7 (8/6), 6-3 2007 Australia Terbuka (Keras) R16 Federer 6-2, 7-5, 6-3 2006 Piala Davis (Keras) Federer 6-3, 6-2, 6-3 2006 Monte Carlo (Liat) R64 Federer 6-3, 2-6, 6-3. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007