Itu, yang saling buka itu, kampanye negatif namanya
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan politikus "sontoloyo" dan politikus "genderuwo" termasuk  dalam kategori kampanye negatif  dengan mengungkapkan keburukan lawan politik.

"Itu, yang saling buka itu, kampanye negatif namanya. 'You' salah, kita ungkap 'you' punya kesalahan. Oleh karena itu, jangan berbuat salah, salah bicara, salah bertindak, salah apa, macam-macam," kata Wapres JK kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Wapres mengatakan ada tiga jenis kampanye yang sering digunakan dalam Pemilu, yakni kampanye positif, kampanye negatif dan kampanye hitam. Penggunaan kampanye negatif tersebut, menurut JK, wajar dilakukan dalam kampanye Pemilu.

Istilah politikus sontoloyo dan politikus genderuwo diungkapkan oleh calon presiden petahana Joko Widodo dalam beberapa kali kesempatan kampanye. Politikus sontoloyo, menurut Jokowi, merujuk pada sikap politik yang menyebarkan kebencian untuk memecah belah persatuan rakyat.

"Kalau masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik sara, politik adu domba, politik pecah belah, itu yang namanya tadi politik sontoloyo," kata Presiden usai menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-33 di Indonesia Convenction Exhibition, Tangerang pada Rabu (24/10).

Sementara ungkapan politik genderuwo, menurut Jokowi, merupakan sikap politik yang bertujuan untuk menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat.

"Yang kita butuhkan adalah narasi dan suasana kepemimpinan yang menumbuhkan keberanian, bukan narasi yang menakut-nakuti,  bukan politik 'gendruwo' yang menebarkan ketakutan,  anak muda kita pasti tidak akan takut dengan itu. Saya meyakini itu," kata Jokowi di ICE BSD Kota Tangerang, Minggu malam (11/11).

Baca juga: Jokowi sebut politikus sontoloyo pakai cara adu domba
Baca juga: Ma'ruf Amin: Politisi "sontoloyo" tentu ada


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018