Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Ichsanuddin Nooersy, mengatakan di Jakarta, Senin malam, keputusan Megawati Sukarnoputri untuk tampil bersaing dalam Pilpres 2009 bisa merugikan diri sendiri dan PDI Perjuangan secara keseluruhan. Ia mengatakan hal itu kepada ANTARA, menanggapi pernyataan terbuka Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di hadapan 16.100 kader partainya dari seluruh penjuru Nusantara yang mengikuti Rakernas II dan Rakornas di Kemayoran, Jakarta, untuk siap merebut kembali posisi sebagai Presiden RI. "Diputuskannya Megawati sebagai Calon Presiden RI (Capres) melalui Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2009, menurut saya tidak tepat karena tiga alasan pokok," kata Ichsanuddin Nooersy. Pertama, menurutnya, situasi politik masih terus berkembang, sehingga keputusan ini prematur. Kedua, seperti keputuan Harmoko selaku Ketua Umum DPP Golkar di masa lalu terhadap Soeharto (yang dicalonkan kembali sebagai Presiden RI pada Pemilu awal 1990-an lalu), keputusan tersebut bisa jadi tidak didasarkan pada kondisi nyata. "Dan ketiga, dan ini cukup krusial, usia Megawati yang bisa dianggap terlalu tua. Dan ini dinilai menghambat regenerasi," ungkap Ichsanuddin Nooersy. Karena itu, keputusan itu menurutnya dapat merugikan PDI Perjuangan dan Megawati sendiri. "Dampak lain dari keputusan ini, aliansi Partai Golkar-nya Surya Paloh dan PDI Perjuangan-nya Taufik Kiemas berpotensi cerai berai," kata Ichsanuddin Nooersy. (*)

Copyright © ANTARA 2007