Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan bantuan 150 mobil ambulan merek Toyota Land Cruiser 4.500 cc dengan spesifikasi 4 X 4 ("four wheel drive"/gardan ganda) khusus untuk penanggulangan bencana serta menjangkau daerah sulit. Bantuan mobil "built up" (diimpor secara utuh) tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wapres kepada perwakilan pemda dan rumah sakit, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa. Rumah sakit yang akan mendapatkan bantuan ambulan ini adalah RS Polri, RS TNI AD, dan RS Rujukan yang dalam acara penyerahan diwakili RS Sarjito Yogyakarta. Selain itu, juga Rumah Sakit yang dimiliki oleh ormas keagamaan, seperti PB NU, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Menurut Wapres, pemilihan mobil ambulan dengan silinder yang besar memang disengaja setelah melihat berbagai pengalaman bencana di Indonesia beberapa waktu lalu. Selama ini jika terjadi bencana maka kendala utama yang dihadapi untuk evakuasi adalah medan yang berat dan terpencil. Karena itu, tambahnya, mobil ambulan ini didesain khusus untuk bisa menembus medan berat. "Mobil 4.500 cc ini memang didesain untuk medan berat. Setelah melihat kejadian-kejadian bencana di Indonesia, yang banyak korbannya karena tidak bisa dijangkau," katanya. Wapres juga mengaku bahwa untuk membeli 150 ambulan ini tidak menggunakan dana dari APBN, namun memakai dana pribadi. Dana dari APBN hanya digunakan untuk pembelian perlengkapan ambulan. "Dana dari APBN hanya kecil saja untuk beli peralatan, sedang yang lainnya bukan dari APBN, yaa ...bantuanlah," kata Jusuf Kalla yang tidak merinci berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli 150 mobil ambulan tersebut. Wapres meminta mobil ambulan ini bisa dirawat dengan baik dan selalu siap jika sewaktu-waktu digunakan. Wapres juga meminta kepala daerah agar tidak memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk penanggulangan keadaan darurat atau bencana. "Untuk keadaan darurat atau bencana, jangan hitung ongkosnya, Tak berat Menurut Walikota Padang, Fauzi Bakar, daerahnya mendapatkan bantuan enam unit mobil ambulan. Untuk biaya operasional dan perawatan, tambah Fauzi, akan dibiayai dari APBD dan dimasukkan dalam anggaran perawatan kendaraan. "Tidak akan menyulitkan, kita mampu," kata Fauzi Bahar ketika ditanya soal biaya operasionalnya. Dalam taksiran Fauzi Bahar, satu unit mobil ambulan itu setidaknya seharga Rp700 sampai Rp800 juta. Namun Fauzi tidak berani memastikannya. "Yang jelas mobil ini memang cocok untuk kondisi medan berat," katanya. Saat ini di Sumbar terdapat empat gunung berapi yang aktif. Selain itu, wilayah Sumbar merupakan wilayah yang rawan bencana. Oleh karena itu, bantuan mobil ambulan akan dipergunakan sebaik-baiknya. (*)

Copyright © ANTARA 2007