Kemungkinan buaya itu dari muara karena di habitatnya makanannya berkurang
Bojonegoro, Jatim (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan penampakan enam ekor buaya di perairan Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, pada Rabu (14/11) berasal dari muara.

"Kemungkinan buaya itu dari muara karena di habitatnya makanannya berkurang," kata Kepala Seksi BKSDA Wilayah II Bojonegoro Andik Sumarsono, di Bojonegoro, Jumat.

Menurut dia, kemungkinan buaya yang menampakkan diri dengan jumlah sekitar enam ekor itu sedang mencari makan, karena di muara makanan berkurang.

"Ya kalau melihatnya kondisinya begitu, sebab jarak dengan muara tidak jauh," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta warga di tepian Bengawan Solo pada sejumlah desa di Kecamatan Baureno, juga di Kecamatan Widang, Tuban, meningkatkan kewaspadaan kalau melakukan aktivitas di Sungai Bengawan Solo.

"Masyarakat harus waspada kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo, karena buaya yang menampakkan diri itu kemungkinan besar sedang mencari makan," ujar dia.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, membenarkan kemungkinan penampakan enam ekor buaya di Desa Kalisari, dan Lebaksari, Kecamatan Baureno, merupakan buaya dari muara.

Penyebabnya, menurut dia, perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan buaya pindah ke sungai yang lebih dingin.

"Buaya tidak bisa di evakuasi karena medannya tidak memungkinkan. Kalau musim banjir buaya akan pindah sendiri. Saat ini petugas Polsek Baureno dengan dibantu Tagana melakukan penjagaan di lokasi," ucapnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto menjelaskan timnya bersama dengan petugas Polsek Widang, terus melakukan pemantauan di lapangan, tapi enam ekor buaya itu sudah tidak menampakkan diri.

"Dari foto yang beredar pengambilan gambarnya dari Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, sedangkan penampakan buaya di wilayah Widang," katanya.
 
Meskipun demikian, pihaknya meminta kepada pihak Desa Kalisari, kecamatan Baureno, untuk memberikan peringatan kepada warganya agar berhati-hati kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo.

Wartawan Antara juga pernah menjumpai seekor buaya dengan ukuran tidak terlalu besar yang ditemukan seorang nelayan Bengawan Solo di Desa Menilo, Kecamatan Soko, Tuban, sekitar tahun 2000.

Namun buaya yang terjaring jala nelayan dan sudah dievakuasi dan kemudian dilepas kembali ke Bengawan Solo, setelah didatangi petugas BKSDA Wilayah II Bojonegoro, dengan alasan buaya masuk binatang yang dilindungi.

Baca juga: Resahkan warga, buaya muara Pariaman dievakuasi BKSDA Sumbar
Baca juga: Buaya muara serang warga pantai Kotabaru
Baca juga: Warga serahkan buaya muara peliharaan ke Polda DIY

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018