Bangkok, Thailand (ANTARA News) - Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti mengakui jika Thailand mampu membuat kejuatan sehingga timnya kalah 2-4 pada pertandingan Piala AFF 2018 Grup B di di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu.

Bima menyebut pada awal pertandingan Hasamu Yama dan kawan-kawan mampu bermain apik dan mampu menyulitkan pergerakan pemain tuan rumah. Konsentrasi bermain terus berjalan dengan baik hingga tercipta gol pertama lewat Zulfiandi pada menit 29.

Namun diakhir babak pertama konsentrasi pemain Indonesia mengalami penurunan sehingga tuan rumah Thailand mampu menyamakan kedudukan pada menit 38 lewat Korrakot Wiriya. Kondisi ini membuat koordinasi antar lini mulai bermasalah.

"Gol Thailand (Pansa Hemviboom) pada menit akhir babak pertama membuat pemain down. Saat jeda, kami terus memotivasi pemain tapi belum bisa maksimal," kata Bima Sakti usai pertandingan.

Pada babak pertama, timnas Garuda yang sempat unggul harus tertinggal 1-2. Kondisi ini membuat timnas sulit berkembang pada babak kedua. Apalagi Thailand didukung dengan materi pemain yang komplet mulai dari lini pertahanan, tengah hingga depan.

Baca juga: Indonesia tertinggal 1-2 dari Thailand di babak pertama

Indonesia hingga menit 74 bahkan harus tertinggal 1-4 setelah Adisak Kraisorn dan Pokklaw A-Nan memperdayai penjaga gawang timnas Garuda Awan Setho. Namun pada menit 89 Fachruddin Aryanto baru mampu memperkecil ketertinggalan.

"Sebenarnya anak-anak motivasinya sempat bangkit. Namun semuanya sudah terlambat. Kami akui Thailand bermain bagus pada pertandingan tadi," kata mantan asisten Luis Milla itu.

Mantan pemain Persema Malang ini mengatakan tim lawan memang bisa dikatakan kuat disemua lini meski sempat kecolongan. Kondisi ini membuat pola serangan yang dibangun anak asuhnya tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Dengan kekalahan dari Thailand, Indonesia harus melorot ke posisi empat klasemen Grup B dengan raihan tiga poin dari tiga pertandingan. Saat ini timnas tinggal menyisakan satu pertandingan yaitu melawan Filipina di Jakarta, 25 November.

Baca juga: Indonesia takluk lagi di Rajamangala

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018