New York (ANTARA News) - Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf mengatakan spekulan pasar uang dunia, George Soros, berencana akan menanamkan investasi dalam bidang perkebunan kelapa sawit seluas 20.000 hektar di Aceh. "Tadi saya ketemu dia. Dia katakan tertarik untuk menggarap perkebunan kelapa sawit, 20.000 hektar dulu. Lumayan, itu bisa menghidupi 2.500 kepala keluarga di Aceh," kata Irwandi usai melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Gedung Konsulat Jenderal RI di New York, Selasa malam. Irwandi belum menyebutkan berapa nilai investasi yang akan ditanamkan Soros untuk penggarapan 20.000 hektar kebun kelapa sawit ataupun kapan rencana penanaman modal itu akan diwujudkan Soros. "Pokoknya setelah ini, kedua belah pihak akan segera menggarap rencana tersebut," ujarnya. Menggaet dana asing menjadi salah satu kegiatan Irwandi, mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terpilih secara demokratis sebagai Gubenur Aceh pada 8 Februari 2007 itu, guna mendanai kegiatan pembangunan di daerahnya. "Tanah Aceh luas, punya berbagai potensi, terutama perkebunan kelapa sawit. Tapi kita tidak punya dana (untuk mengembangkannya)," katanya. Sementara itu tentang kehidupan ekonomi para mantan petempur GAM di Aceh, Irwandi mengatakan sebagian kalangan mantan petempur telah berhasil membangun perekonomian mereka. Banyak di antara mereka --terutama yang tinggal di daerah-daerah yang tidak terkena dampak tsunami-- yang berhasil mengembangkan usaha pertanian, perikanan dan usaha kecil maupun menengah. Namun, pada saat yang sama, ujarnya, banyak juga para mantan petempur GAM yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan. "Sudah dua tahun sejak MoU Helsinki berjalan. Dan di situ diatur bahwa Pemerintah akan memberdayakan ekonomi para mantan petempur GAM dengan menyediakan lapangan kerja. Sampai hari belum terlaksana," kata Irwandi. Ia mengkhawatirkan lapangan yang juga belum disediakan pemerintah akan menghabiskan kesabaran para mantan petempur yang telah berintegrasi dengan NKRI. "Ini berbahaya. Saya tahu bahwa mantan-mantan petempur itu adalah orang-orang yang disiplin dan sabar. Tapi saya kuatir, makin hari kesabaran mereka makin tipis," kata Irwandi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007