Bengkulu (ANTARA News) - Korban jiwa akibat gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter yang melanda Bengkulu pada Rabu (12/9) pukul 18:10 WIB bertambah dari tiga menjadi enam orang tewas, tiga luka berat dan 20 luka ringan. Ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Provini Bengkulu Hamsyir Lair di Bengkulu, Kamis, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan yang masuk hingga pukul 11:00 WIB, tambahan korban tewas berasal dari Bengkulu Utara dan Muko Muko. Ia menjelaskan, gempa juga telah menyebabkan kerusakan terhadap rumah warga dan bangunan pemerintah mencapai 100 unit yang tersebar di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara dan Muko Muko. Satkorlak terus melakukan penadataan dan menunggu laporan dari daerah dan terdata pula adanya tujuh toko yang mengalami rusak berat di Kota Bengkulu serta putusnya jalan nasional di Bengkulu Utara. "Saat ini petugas sedang melakukan perbaikan terhadap jalan yang putus itu agar lalulintas kendaraan tetap jalan," ujarnya. Dari laporan juga diketahui ada 32 rumah dan rumah toko yang mengalami rusak total, delapan di Kota Bengkulu dan 24 di Bengkulu Utara, 430 bangunan rusak berat dan 609 lainnya rusak ringan, terbanyak di Bengkulu Utara mencapai 459 unit. Hamsyir Lair juga mengatakan, gempa yang membuat panik warga Bengkulu itu menyebabkan delapan rumah ibadah di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara rusak berat, 10 lainnya rusak ringan dan tiga unit sekolah rusak ringan. Ketika ditanya, Hamsyir yang juga Sekprov Bengkulu menjelaskan, kondisi di Pulau Enggano yang berada di tengah Samudera Indonesia atau berjarak 97 mil laut dari Kota Bengkulu, paska gempa relatif aman. "Banyak yang khawatir Enggano yang terdiri dari enam desa dan dihuni 2.500 jiwa rusak parah akibat gempa, ternyata malah aman," ujarnya. Ia mengaku sudah mengontak aparat kecamatan setempat dan dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun rumah yang rusak, namun hingga kini yang baru terpantau tiga desa, tiga desa lainnya belum bisa ketahui karena di pulau itu kehabisan bahan bakar minyak. Hamsyir menjelaskan, untuk membantu pelayanan kesehatan kepada para korban gempa, saat ini telah datang 10 relawan tenaga medis dari Jakarta yang dipimpin dr Femy Sunyoto, sementara 60 lainnya masih dalam perjalanan dari Palembang, Sumsel. Ke-10 tenaga medis saat ini sudah membantu memberikan pelayanan di RSUD M Yunus Bengkulu, mereka akan membantu memberikan perawatan kesehatan sekalipun harus dilakukan di tempat terbuka di depan RSUD karena rumah sakit itu mengalami kerusakan, sedangkan obat-obatan, hingga saat ini masih cukup. Berikut daftar nama korban tewas akibat gempa di Bengkulu, yaitu : 1. Jefrianto (13), warga Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu 2. Ny Bainah (35), warga Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu 3. Surat (60), warga Kecamatan Rama Agung, Bengkulu Utara 4. Nurbaiti (69), warga Giri Kencana, Bengkulu Utara 5. Adi (13), warga Kabupaten Muko Muko. Satu korban lainnya belum teridentifikasi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007