Belakangan kita mendengar selentingan bahwa kasus ini merupakan bentuk kriminalisasi aktivis
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik Pemuda Muhammadiyah, Sunanto berharap pemeriksaan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar dan kader Pemuda Muhammadiya Ahmad Fanani di Polda Metro Jaya bukan merupakan kriminalisasi kepada aktivis. 

"Belakangan kita mendengar selentingan bahwa kasus ini merupakan bentuk kriminalisasi aktivis. Jika hal itu benar adanya, saya sebagai pribadi menyatakan sikap menolak secara keras segala bentuk kriminalisasi terhadap aktivis," kata Sunanto di Jakarta, Jumat menanggapi diperiksanya dua kader Muhammadiyah itu sebagai saksi dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.

Pria yang biasa disapa Cak Nanto ini menilai perbedaan sikap politik atau gagasan tak boleh dijadikan alasan untuk memfitnah apalagi mengkriminalisasi.

"Namun sebagai warga negara yang baik, kita sekaligus dituntut untuk tunduk dan taat kepada hukum," ujar calon Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022.

Menurut dia, perlu menghormati segala proses hukum yang harus dijalani dan menghindari upaya-upaya mendeligitimasi proses maupun aparat penegak hukum, karena itu akan menjadi preseden buruk bagi kehidupan demokrasi kita.

"Saya sarankan kepada sahabat Dahnil dan Fanani untuk menjalani dan menghadapi proses dengan kepala tegak, secara ksatria. Tak ada yang perlu ditakutkan jika kita memegang teguh nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. Sebagai pribadi, saya siap jiwa dan raga untuk membantu dan mendampingi agar proses ini dijalankan secara adil dan transparan," paparnya. 

Kepada sahabat-sahabat Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto meminta untuk merapatkan barisan.

"Kita buktikan bahwa organisasi ini memegang teguh prinsip, idealisme dan nilai-nilai luhur ajaran Islam termasuk kejujuran dan keadilan. Kita bersama-sama dalam perjuangan, dalam lapang maupun sempit. Menjelang penyelenggaraan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, kita harap segalanya berjalan baik dan kondusif," katanya yang mengaku prihatin terhadap ujian yang sedang dihadapi kedua sahabatnya itu. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait dugaan penyimpangan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam 2017.

Dahnil bersama Ketua Panitia Kegiatan Kemah Apel Pemuda Islam 2017, Ahmad Fanani hadir di Polda Metro Jaya, Jumat dikawal sejumlah orang yang mengenakan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).

"Yang jelas mau diperiksa terkait kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora. kegiatan itu diinisiasi Kemenpora melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah," kata Dahnil yang berstatus saksi itu.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah menggelar Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, 16-17 Desember 2017.

Berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan kepolisian dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), status kasus tersebut meningkat dari penyelidikan ke penyidikan.

Polisi telah memeriksa Fanani, Abdul Latif dari Kemenpora, dan Safaruddin dari GP Ansor pada Senin (19/11).

Baca juga: Dahnil pertanyakan penyidikan korupsi apel pemuda Islam
Baca juga: Dahnil penuhi panggilan Polda Metro terkait dugaan penyimpangan dana

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018