Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Desa Plaosan Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur menyambut meriah pagelaran seni budaya wayang kulit dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Malang.

"Metode ini unik dan sangat efektif sebab sangat fleksibel mengikuti budaya daerah masing-masing, seperti di Jawa Timur atau Jawa Tengah dengan seni wayang kulit, Jawa Barat dengan seni wayang golek, di Riau dengan seni gurindam sejenis pantun dan syair serta daerah lainnya dengan keberagaman seninya," kata Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauziah dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Minggu.

Lakon 'Kisah Parikesit dan Dewi Kunti' tersebut dipentaskan oleh Ki Dalang Drs. Sugianto, S.Pd, yang juga menjabat Sekjen Purwo Ayu Mardi Utomo Malang.

Hal tersebut disampaikan  Siti Fauziah menyampaikan dalam sambutannya bahwa pentas seni budaya wayang kulit adalah salah satu metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Pagelaran wayang kulit kali ini mengambil lakon 'Kisah Parikesit dan Dewi Kunti' tersebut dipentaskan oleh Ki Dalang Drs. Sugianto, S.Pd, yang juga menjabat Sekjen Purwo Ayu Mardi Utomo Malang.


Siti Fauziah melanjutkan Sosialisasi Empat Pilar melalui pentas wayang kulit tidak hanya ditujukan kepada generasi sepuh dan umum melainkan juga kepada generasi milenial.

"Ada dua dampak positif yang ingin MPR dapat dari generasi milenial ini yakni pertama, sosialisasi pasti tersampaikan. Kedua, MPR ingin melestarikan budaya daerah dengan memperkenalkan seni budaya tanah air kepada generasi muda bangsa sehingga mereka bisa memahami, mencintai dan kemudian menjaga serta melestarikannya," katanya.

Dia menekankan, pentas seni wayang kulit itu didesain bukan sekadar sebagai tontonan, tetapi juga memberikan hiburan sarat tuntunan yang diharapkan bisa diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Pagelaran wayang kulit di desa Ploasan tersebut turut dihadiri para pimpinan dan anggota DMD MLKI Malang Raya, lurah Plaosan, camat Wonosari, para sesepuh dan tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat Plaosan dan seputar Wonosari.(KR-MSU)
 

Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018